REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq akan berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur, untuk mengawasi pengelolaan sampah guna mendukung operasional Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan.
Dalam tinjauan ke wilayah Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Selasa, Menteri LH Hanif menyampaikan apresiasi terhadap upaya pengelolaan sampah yang sudah dilakukan oleh warga RW 03 Cempaka Putih Timur, termasuk dengan pemilahan sampah organik dan anorganik, dan ingin praktik tersebut ditiru oleh wilayah lain termasuk Jakarta Utara yang menjadi pilot project atau proyek percontohan nasional untuk pengelolaan sampah.
"Kami sudah matur kepada Bapak Gubernur (DKI Jakarta), kami akan setiap hari berkunjung ke Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur, yang menjadi wilayah cakupan dari RDF Rorotan," jelasnya.
Langkah itu diambil untuk memastikan beroperasinya fasilitas RDF Rorotan di Jakarta Utara yang diproyeksikan dapat mengolah 2.500 ton sampah per hari. Fasilitas itu sendiri diproyeksikan dapat dimulai pada tahun lalu, namun masih belum dijalankan sampai sekarang karena uji coba yang menimbulkan bau mendapatkan protes dari masyarakat setempat.
Menteri LH Hanif menyoroti bau yang ditimbulkan tersebut salah satunya karena penggunaan sampah tercampur antara organik dan anorganik, sehingga pemilahan sampah untuk bahan menjadi salah satu langkah penting yang perlu dilakukan.
"Harapan kami kalau ini semua bisa digenjot oleh teman-teman di Jakarta Utara, Jakarta Pusat sebagian, Jakarta Timur sebagian, maka RDF Rorotan akan bisa operasional. Pokoknya apapun katanya, Menterinya ngejar RDE Rorotan harus dioperasionalkan," tuturnya.
Sebelumnya dia meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dapat mulai mengoperasionalkan RDF Rorotan pada Juli ini. Pernyataan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya menyatakan fasilitas pengelolaan sampah itu baru dapat beroperasi pada September 2025.