REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump menyatakan tak akan membalas peluncuran rudal Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Senin malam waktu setempat. Ia justru mendorong Iran dan Israel berdamai selepas serangan tersebut.
Dalam cuitannya, Trump berterima kasih kepada Iran yang ia klaim telah memberitahu lebih dulu sebelum menyerang. “Mungkin Iran sekarang dapat melanjutkan Perdamaian dan Harmoni di Kawasan, dan saya akan dengan antusias mendorong Israel untuk melakukan hal yang sama," kata Trump.
Menurut Trump, tak ada korban akibat serangan tersebut. Ia berharap serangan simbolis itu meredakan kemarahan Iran. "Yang paling penting, mereka sudah mengeluarkan semuanya dari 'sistem' mereka, dan mudah-mudahan tidak akan ada lagi KEBENCIAN," kata Trump.
Tak lama kemudian, Trump secara sepihak mengumumkan gencatan senjata antrara Israel dan Iran. "SELAMAT KEPADA SEMUANYA! Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan terjadi Gencatan Senjata yang Menyeluruh dan Total (kira-kira dalam waktu 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah berakhir dan menyelesaikan misi terakhir mereka!), selama 12 jam, dan pada saat itulah Perang akan dianggap, BERAKHIR!" tulisnya.
"Dengan asumsi bahwa segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut, “PERANG 12 HARI.”

"Ini adalah perang yang bisa saja berlangsung bertahun-tahun dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, namun hal ini tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan Tuhan memberkati dunia!"
Belum ada komentar dari pihak Iran maupun Israel soal pengumuman ini.
Namun, kantor berita Reuters, mengutip sumber AS yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mendapatkan persetujuan Teheran terhadap proposal AS untuk gencatan senjata lewat pembicaraan telepon dengan para pejabat Iran. Percakapan telepon itu terjadi setelah Trump mengatakan kepada emir Qatar bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata dan meminta bantuan Doha dalam membujuk Teheran agar juga menyetujui perjanjian gencatan senjata, kata pejabat itu.
Serangan Iran semalam dilakukan setelah AS secara tiba-tiba melakukan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran pada Ahad lalu. Serangan itu menyertai agresi Israel ke Iran yang dimulai pada 13 Juni lalu. AS dan Israel berdalih menyerang untuk menghentikan program senjata nuklir Iran. Iran berulang kali menyatakan tak sedang mengembangkan senjata nuklir.
Iran mengatakan pihaknya melancarkan serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, setelah Teheran mengatakan akan membalas serangan AS itu. Pihak Qatar telah mengkonfirmasi bahwa total 19 rudal ditembakkan dari Iran. Mereka menambahkan bahwa hanya satu serangan yang menghantam Pangkalan Udara Al Udeid namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran secara resmi mengkonfirmasi pada Senin malam bahwa mereka melancarkan serangan rudal balasan yang menargetkan pangkalan Al Udeid, kantor berita Iran Tasnim melaporkan. Tasnim mengatakan operasi tersebut dinamakan “Pemberitaan Kemenangan”.

Aljazirah, media yang didanai pemerintah Qatar melansir, Pangkalan Udara Al Udeid adalah fasilitas mandiri yang terletak sekitar 50-60 km di luar pusat kota Doha. Pangkalan udara tersebut jauh dari pusat kota, dan penduduk sipil tidak berinteraksi dengannya atau dengan personel militer yang ditempatkan di sana. Terletak di Jalan Salwa, jalan yang menghubungkan Doha ke perbatasan dengan Arab Saudi. Gedung ini sepenuhnya mandiri, sama seperti yang dirancang ketika Qatar membangunnya pada tahun 1996.
Pejabat militer AS mengatakan bahwa Pangkalan Udara Al Udeid adalah satu-satunya pangkalan militer AS yang menjadi sasaran Iran, menurut kantor berita Reuters. Pejabat tersebut mengkonfirmasi tidak ada dampak terhadap pangkalan di luar ibu kota Qatar, Doha.
Seorang pejabat pertahanan AS menambahkan bahwa “Pangkalan Udara Al Udeid diserang oleh rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah yang berasal dari Iran hari ini”. "Saat ini, tidak ada laporan mengenai korban di AS. Kami memantau situasi ini dengan cermat dan akan memberikan lebih banyak informasi ketika tersedia."
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dalam postingan X mengatakan setelah serangan itu bahwa “kami tidak melanggar hak siapa pun, dan dalam keadaan apa pun kami tidak akan menerima pelanggaran apapun terhadap kami, kami juga tidak akan menyerah pada agresi siapapun; ini adalah logika bangsa Iran.”
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya siap merespons lagi jika AS mengambil tindakan lebih lanjut, menurut pernyataan yang diposting di Telegram.