Ahad 22 Jun 2025 07:42 WIB

Di Tengah Upaya AS Bantu Israel Serang Iran, OKI akan Gelar Sidang Khusus di Turki

Pertemuan di Turki itu akan dihadiri petinggi Iran dan OKI.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi organisasi kerja sama islam atau OKI.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi organisasi kerja sama islam atau OKI.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Di tengah rencana Amerika Serikat untuk bantu Israel menyerang Iran, negara yang terhimpun dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan berkumpul di Turki untuk sidang khusus. 

Amerika Serikat akhirnya ikut mendukung Israel melakukan serangan militer ke Iran pada Ahad (22/6/2025). Hal ini dikhawatirkan membuat konflik antara Iran dan Israel makin luas dan menimbulkan gejolak luar biasa di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga

Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa AS telah melakukan serangan “sangat sukses” terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan dan bahwa semua pesawat kini telah keluar dari wilayah udara Iran. "Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran," kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social.

Sidang khusus yang dihadiri semua anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan diadakan atas permintaan Iran, sebagai bagian dari Sidang ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri blok tersebut di Istanbul, menurut sumber diplomatik pada Sabtu.

Sesi khusus tersebut diminta oleh Iran di tengah konfliknya yang sedang berlangsung dengan Israel. Pertemuan tertutup itu dijadwalkan pada Sabtu malam, menurut informasi yang diperoleh dari sumber Kementerian Luar Negeri Turki.

Di tengah serangan Israel terhadap Gaza dan Iran yang terus berlanjut, Istanbul sekali lagi menjadi tuan rumah acara yang sangat penting, yang menarik perhatian global ke Turki. Kota metropolitan Turki itu menjadi tuan rumah Sidang ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri OKI dengan tema "OKI di Dunia yang Bertransformasi." Sebagai salah satu anggota pendiri OKI, Turki berkontribusi terhadap inisiatif-inisiatif di dalam organisasi tersebut dan juga menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan utamanya.

Sidang yang diselenggarakan oleh Turki tersebut diperkirakan akan menjadi salah satu pertemuan yang paling banyak dihadiri dalam sejarah OKI. Jumlah peserta diperkirakan akan mencapai sekitar 1.000 orang, menandai rekor tingkat kehadiran yang cukup tinggi dibandingkan sidang-sidang sebelumnya. Kepala delegasi dari negara-negara peserta meliputi 43 menteri dan lima wakil menteri.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement