Ahad 22 Jun 2025 07:15 WIB

BREAKING NEWS: Amerika Akhirnya Ikut Israel Serang Iran

Hal ini diumumkan Trump lewat media sosial.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, Selasa, 4 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Evan Vucci

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Amerika Serikat akhirnya ikut mendukung Israel melakukan serangan militer ke Iran pada Ahad (22/6/2025). Hal ini dikhawatirkan membuat konflik antara Iran dan Israel makin luas dan menimbulkan gejolak luar biasa di kawasan Timur Tengah.

Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa AS telah melakukan serangan “sangat sukses” terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan dan bahwa semua pesawat kini telah keluar dari wilayah udara Iran. "Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran," kata Trump dalam sebuah postingan di Truth Social.

Baca Juga

"Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dengan selamat dalam perjalanan pulang. Selamat kepada Pejuang Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di Dunia yang bisa melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini."

Keputusan untuk melibatkan AS secara langsung terjadi setelah lebih dari seminggu serangan Israel terhadap Iran yang bertujuan untuk secara sistematis menghilangkan pertahanan udara dan kemampuan rudal ofensif negara tersebut, sekaligus merusak fasilitas pengayaan nuklirnya. Namun para pejabat AS dan Israel mengatakan bahwa pesawat pengebom siluman Amerika dan bom penghancur bunker seberat 13.500 kilogram yang hanya dapat mereka bawa menawarkan peluang terbaik untuk menghancurkan situs-situs yang dijaga ketat dan terkait dengan program nuklir Iran yang terkubur jauh di bawah tanah.

Konstitusi AS memberikan wewenang kepada anggota parlemen untuk menyatakan perang dan mengizinkan aktivitas militer. Namun Trump tidak meminta persetujuan Kongres sebelum menyerang Iran.

photo
Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan ke Iran pada 22 Juni 2025. - (social truth)

Di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, legislator dari kedua partai besar telah mengajukan undang-undang yang memaksa Trump untuk menghadap Kongres sebelum menyerang situs nuklir Iran. Namun Trump mendahului pemungutan suara mengenai RUU tersebut. Kurangnya otorisasi Kongres kemungkinan akan menjadi topik pembicaraan utama dalam politik AS, terutama jika terjadi perang yang lebih luas.

Trump sebelum serangan, pada Jumat waktu AS mengecilkan kemungkinan Washington meminta Israel untuk menghentikan serangannya. Ia mengatakan bahwa negara tersebut saat ini "memenangkan" konflik yang sedang berlangsung.

"Saya pikir sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang," kata Trump kepada wartawan saat turun dari Air Force One di New Jersey. "Jika seseorang menang, itu sedikit lebih sulit dilakukan daripada jika seseorang kalah, tetapi kami siap, bersedia dan mampu, dan kami telah berbicara dengan Iran, dan kita akan lihat apa yang terjadi," katanya.

Ketika ditanya tentang jadwal dua pekan yang dia tetapkan pada Kamis untuk membuat keputusan tentang pelaksanaan serangan Amerika Serikat terhadap Iran, Trump mengatakan bahwa itu adalah jumlah waktu "maksimum" yang akan dia berikan sebelum mengambil tindakan. "Ini hanya waktu untuk melihat apakah orang-orang sadar atas tindakannya atau tidak," kata Trump.

Dia lebih jauh meremehkan pembicaraan yang berlangsung pada Jumat antara Araqchi dan menteri luar negeri dari tiga negara Eropa, dengan mengatakan, "Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini." "Mereka tidak membantu, tidak. Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami," katanya.

Trump mengatakan bahwa dia yakin Iran akan dapat memperoleh senjata nuklir dalam hitungan pekan atau setidaknya dalam hitungan bulan dan mempertahankan pendapatnya. "Kita tidak dapat membiarkan itu terjadi."

Iran telah membantah adanya niat untuk memperoleh senjata nuklir, dan telah mengatakan bahwa program nuklirnya diarahkan untuk tujuan sipil saja.

sumber : Associated Press
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement