Selasa 17 Jun 2025 19:28 WIB

Dukung Program MBG, Kapolri Kembali Resmikan SPPG di Polres Jembrana Bali

Keberadaan SPPG itu tidak lain adalah untuk mendukung program makan bergizi gratis.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Seorang siswa bersiap menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Seorang siswa bersiap menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Jembrana, Bali, Selasa (17/6/2025). Keberadaan SPPG itu tidak lain adalah untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, keberadaan SPPG sangat penting sebagai unit pelayanan gizi di lingkungan kepolisian untuk memberikan manfaat langsung kepada pelajar sekolah dasar dan menengah. Menurut dia, SPPG Polres Jembrana akan melayani 3.492 penerima manfaat dari 11 sekolah di wilayah setempat.

Baca Juga

"Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi dari ribuan harapan untuk kehidupan yang lebih sehat dan masa depan yang lebih cerah," kata dia melalui keterangannya, Selasa.

Ia menyebutkan, hingga saat ini Polri telah membangun 90 unit SPPG di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 unit telah beroperasi, 21 sedang dalam tahap verifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dan 57 lainnya dalam proses pembangunan.

Sigit menambahkan, pihaknya menargetkan akan kembali membangun 28 SPPG melalui Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB). Dengan begitu, total pembangunan akan mencapai 118 unit SPPG pada 2025.

Menurut dia, polisi juga membuka ruang kolaborasi luas dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga tenaga ahli kesehatan. Sinergi itu diharapkan mampu memastikan keberlanjutan dan ketepatan sasaran program MBG, serta mewujudkan target nasional, termasuk nol kecelakaan (zero accident) dalam implementasi di lapangan.

"Tentunya kita selalu melaksanakan food security, sehingga minimalkan potensi terjadinya keracunan atau permasalahan yang muncul karena masalah-masalah yang mungkin bisa terjadi dan masyarakat betul-betul bisa mendapatkan kualitas terbaik," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement