REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana melakukan revitalisasi kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan masa kejayaan Pasar Baru yang ramai dikunjungi masyarakat.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan, Pasar Baru merupakan salah satu kawasan yang menjadi ikon Jakarta sejak lama. Kawasan itu dinilai selalu ramai pada masanya sebagai tempat masyarakat untuk berbelanja.
"Artinya, dulu Pasar Baru pernah ramai. Memang belakang sepi karena diawali dengan Covid, tapi kalau kemarin saya berkunjung, saya punya keyakinan saya bisa mengembalikan minimal 50 persen dari keramaian," kata dia, Selasa (10/4/2025).
Karena itu, Pemprov Jakarta berencana melakukan revitalisasi kawasan Pasar Baru. Mengingat, kawasan yang kini sepi itu merupakan salah satu ruh Jakarta.
"Kami akan revitalisasi, karena Pasar Baru itu adalah ruh Jakarta. Ya, kita benahi taman, tapi kita lupa membenahi Pasar Baru. Itu bagian kegagalan pemerintahan DKI," ujar dia.
Rano menjelaskan, salah satu rencana yang akan dilakukan Pemprov Jakarta adalah menjadikan Pasar Baru menjadi kawasan yang terintegrasi dengan lokasi di sekitarnya, seperti Lapangan Banteng, Gedung Kesenian Jakarta, Kantor Pos, dan lainnya. Nantinya, Pasar Baru juga bisa dijadikan sebagai salah satu pusat kuliner di kawasan tersebut.
"Nanti kami akan revitalisasi, misalnya Pasar Baru kita akan tutup, tidak boleh ada kendaraan. Jadi memang untuk jalan, street. Kemudian malam kami buka dengan street food, seperti di Penang," kata dia.
Setelah itu, Pemprov Jakarta juga akan bekerja sama dengan sejumlah hotel di kawasan itu untuk menyediakan paket untuk wisatawan untuk datang. Dengan begitu, wisatawan dari luar Jakarta juga akan bisa datang ke kawasan tersebut.
"Kalau sekarang mungkin weekend kita ke Bandung, sekarang orang Bandung suruh ke Jakarta. Kami siapin paket, hotelnya di mana, kemudian kegiatan, makannya di mana," kata dia.
Meski demikian, Rano belum bisa memastikan waktu revitalisasi akan dilakukan. Menurut dia, revitalisasi itu kemungkinan baru dapat dilakukan pada tahun depan.
"Segera dalam pengertian tentu itu kan masuk dalam perubahan. Nggak mungkin tahun ini, perencanaan baru tahun ini, tentu anggaran tahun ini. Pasti tahun depan," ujar dia.