REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan kepada Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahbaz Sharif pada Sabtu (7/6/2025), pemerintahnya siap menjadi mediator perdamaian antara India dengan Pakistan. Hal itu setelah kedua negara yang bertetangga tersebut terlibat perang.
"Iran menyambut setiap langkah yang bertujuan membangun perdamaian abadi antara Pakistan dengan India, dan berperan sebagai penengah untuk mencapai tujuan tersebut," demikian pernyataan saluran Telegram resmi presiden mengutip Pezeshkian.
Hubungan India dan Pakistan sekali lagi kembali tegang setelah serangan teroris dekat kota Pahalgam di Jammu dan Kashmir wilayah India pada 22 April 2025, yang menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal. India mengeklaim memiliki bukti keterkaitan Badan Intelijen Gabungan Lintas Angkatan Pakistan (ISI) dalam serangan tersebut yang disangkal keras oleh Pakistan.
Atas klaim bukti tersebut, Kementerian Pertahanan India mengumumkan Operasi Sindur pada 7 Mei 2025, sebagai tanggapan serangan teroris dengan menyerang "infrastruktur teroris" Pakistan. Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa pemerintahnya berhak memberikan tanggapan yang memadai.