Sabtu 07 Jun 2025 14:29 WIB

Semen Indonesia Gunakan 2 Juta Ton Bahan Alternatif Tekan Emisi Karbon

Semen Indonesia berkomitmen untuk lestarikan lingkungan melalui sejumlah program.

Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terhadap kelestarian lingkungan, terus dilakukan.
Foto: dok SIG
Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terhadap kelestarian lingkungan, terus dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatat penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif mencapai dua juta ton sepanjang 2024 untuk menekan emisi karbon dari kegiatan industri.

Dari dua juta ton itu, perseroan mencatat porsi penggunaan bahan bakar alternatif mencapai 0,5 juta ton yang berhasil meningkatkan substitusi energi panas (thermal substitution rate) menjadi 7,56 persen dari sebelumnya 7,27 persen pada 2023.

Baca Juga

"Saat ini, tingkat emisi karbon yang dihasilkan dari produksi semen PCC Semen Indonesia (SIG) sebesar 494 kg karbon dioksida/ton semen, atau lebih rendah dibandingkan rata-rata semen konvensional sebesar 800 kg karbon dioksida/ton semen. Emisi karbon produk semen PCC SIG juga tercatat lebih rendah hingga 38 persen dibandingkan emisi karbon semen konvensional,” kata Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.

Vita menjelaskan penggunaan bahan bakar alternatif seperti dari pemanfaatan biomassa, limbah industri, hingga sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), merupakan bentuk komitmen mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Inisiatif pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk proses produksi semen hijau itu membantu perusahaan menekan emisi karbon.

Menurut Vita, sampah dan limbah yang tidak terkelola dengan baik tidak hanya dapat merusak lingkungan dan mengurangi daya dukungnya (carrying capacity), tetapi juga berdampak buruk terhadap kehidupan sosial akibat timbulnya penyakit yang mengganggu kesehatan masyarakat. Namun, dengan penerapan prinsip ekonomi sirkular, sampah dan limbah dapat diolah menjadi produk bernilai termasuk sebagai bahan bakar alternatif.

Vita menuturkan bahwa penggunaan RDF membantu pemerintah daerah mengatasi persoalan timbunan sampah perkotaan (municipal waste), keterbatasan lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA), bau tak sedap dan gangguan penyakit pada masyarakat. Selain itu, pemanfaatan limbah industri juga membantu Perusahaan memitigasi dampak lingkungan akibat limbah dari kegiatan operasional industri dan mendorong perkembangan industri yang berkelanjutan.

Selain bahan bakar alternatif, Semen Indonesia juga menggunakan bahan baku alternatif dari limbah industri seperti limbah padat tembaga (copper slag), debu batu bara (fly ash), abu batu bara (bottom ash), limbah padat kertas (paper sludge) dan lainnya.

“Sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan dan pengalaman, SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pencapaian Net Zero Emission 2050 melalui penerapan prinsip ekonomi sirkular,” ujar Vita.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement