Senin 02 Jun 2025 07:03 WIB

Ukraina Rilis Ratusan Drone yang Sukses Serang Empat Lanud Utama Rusia

Dinas Keamanan Ukraina mengeklaim, hancurkan 40 pesawat A-50, Tu-95, dan Tu-22M3.

Drone FPV yang digunakan Ukraina dalam Operasi Jaring Laba-Laba untuk menyerang empat lanud di Rusia, yang menghancurkan pesawat pembom A-50, Tu-95, dan Tu-22M3.
Foto: SBU
Drone FPV yang digunakan Ukraina dalam Operasi Jaring Laba-Laba untuk menyerang empat lanud di Rusia, yang menghancurkan pesawat pembom A-50, Tu-95, dan Tu-22M3.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Sebuah operasi yang dijalankan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menggunakan drone first-person-view (FPV) yang diselundupkan jauh di dalam wilayah Rusia dan disembunyikan di dalam truk telah menyerang 41 pesawat pengebom berat Rusia di empat lapangan udara di seluruh negeri Beruang Merah, kata seorang sumber di badan tersebut kepada Kyiv Independent pada 1 Juni 2025. SBU pun merilis foto-foto drone yang ditempatkan di dalam truk, yang digunakan untuk menghancurkan pesawat pembom Rusia.

Operasi dengan sandi "Jaring Laba-Laba" memerlukan waktu perencanaan satu setengah tahun, tampaknya telah memberikan pukulan telak bagi pesawat yang digunakan Moskow untuk meluncurkan serangan rudal jarak jauh ke kota-kota Ukraina. "SBU pertama kali mengangkut pesawat nirawak FPV ke Rusia, dan kemudian, di wilayah Federasi Rusia, pesawat nirawak tersebut disembunyikan di bawah atap kabin kayu bergerak, yang sudah ditempatkan di truk," kata sumber tersebut.

Baca Juga

"Pada saat yang tepat, atap kabin dibuka dari jarak jauh, dan pesawat nirawak tersebut terbang untuk menyerang pesawat pengebom Rusia," kata pejabat Ukraina kepada Kyiv Independent.

Sebuah gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan drone kamikaze yang digunakan dalam serangan tersebut ditempatkan di atap "kabin kayu bergerak" yang kemudian diangkut dengan truk saat diluncurkan. Sumber tersebut mengatakan salah satu lapangan udara yang terkena serangan adalah Pangkalan Udara (Lanud) Belaya di Oblast Irkutsk, Rusia, yang berjarak lebih dari 4.000 kilometer dari wilayah Ukraina.

Lanud Olenya di Oblast Murmansk, Rusia, Lanud Diaghilev di Oblast Ryazan, Lanud Ivanovo di Oblast Ivanovo, juga menjadi sasaran. "Saat ini, lebih dari 40 pesawat (pembom) diketahui telah terkena serangan, termasuk A-50, Tu-95, dan Tu-22M3," sumber tersebut menambahkan.

SBU kemudian melaporkan, operasi yang melibatkan 117 drone tersebut menyebabkan kerugian sekitar 7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 114 triliun dan melumpuhkan 34 persen pesawat pembawa rudal jelajah di lanud utama Rusia. SBU juga mengatakan bahwa rincian lebih lanjut akan segera terungkap.

Selain itu, mereka berjanji untuk terus mengusir pasukan Rusia keluar dari wilayah Ukraina. "Kami akan menyerang mereka (Rusia) di laut, udara, dan darat. Dan jika diperlukan, kami akan menyerang mereka dari bawah tanah juga," kata SBU.

Sebuah video yang disediakan oleh sumber tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti deretan pesawat pembom berat terbakar di salah satu lanud. Video yang belum dikonfirmasi yang diunggah di media sosial menunjukkan drone FPV diluncurkan dari truk yang diparkir di dekat lanud yang menjadi sasaran.

Gubernur Irkutsk Igor Kobzev kemudian mengonfirmasi "serangan drone terhadap unit militer di desa Sredny" dan mengatakan "sumber" drone tersebut adalah "truk."

Gubernur Murmansk Andrey Chibis kemudian mengonfirmasi bahwa "drone musuh telah menyerang wilayah Murmansk" tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement