Senin 02 Jun 2025 10:02 WIB

Bombardir Lanud Rusia Lewat Serangan Drone, Ukraina tak Beri Tahu AS Sebelumnya

Gedung Putih menolak mengomentari perihal serangan terbaru Ukraina.

Drone FPV yang digunakan Ukraina dalam Operasi Jaring Laba-Laba untuk menyerang empat lanud di Rusia, yang menghancurkan pesawat pembom A-50, Tu-95, dan Tu-22M3.
Foto: SBU
Drone FPV yang digunakan Ukraina dalam Operasi Jaring Laba-Laba untuk menyerang empat lanud di Rusia, yang menghancurkan pesawat pembom A-50, Tu-95, dan Tu-22M3.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak mengetahui rencana serangan drone atau pesawat nirawak Ukraina terhadap Murmansk, Irkutsk, dan wilayah lain di Rusia pada Ahad (1/6), menurut laporan CBS News, dengan mengutip sumber-sumber pemerintahan. Pada saat yang sama, juru bicara Gedung Putih dilaporkan menolak mengomentari perihal serangan tersebut.

Sebelumnya pada hari yang sama, portal berita Axios, yang mengutip seorang pejabat Ukraina, melaporkan bahwa otoritas Ukraina telah memperingatkan pemerintahan Trump tentang serangan di wilayah Rusia sebelumnya. Namun, portal berita tersebut kemudian mengoreksi pemberitaannya itu, dengan meralat sambil menyatakan bahwa Ukraina tidak memberi tahu AS tentang rencana serangan tersebut.

Baca Juga

Pada Ahad (1/6/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa rezim Kiev telah melakukan serangan dengan menggunakan pesawat nirawak pandangan orang pertama yang menargetkan lapangan udara di wilayah Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan, dan Amur. Semua serangan terhadap lapangan udara di wilayah Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil digagalkan.

Selain itu, kebakaran di lapangan udara di wilayah Murmansk dan Irkutsk berhasil dipadamkan, tanpa ada korban jiwa dari personel, kata kementerian tersebut.

 

sumber : Antara, Sputnik-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement