REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel seperti dilaporkan Axios, Jumat (30/5/2025), memutuskan untuk menghadang rencana kunjungan para menteri luar negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir, dan Qatar untuk menemui Otoritas Palestina (PA). Para diplomat tinggi dari Arab Saudi, UAE, Mesir, Yordania, Qatar, dan juga Turki dilaporkan akan mengunjungi Tepi Barat pada Ahad (1/6/2025), menurut outlet berita tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, CNN juga memberitakan bahwa para menteri bermaksud untuk menemui Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kota Ramallah. Sementara itu, The Times of Israel yang mengutip pejabat senior Israel pada Jumat melaporkan bahwa Zionis telah menghalangi rencana kunjungan ke Tepi Barat tersebut.
"Israel tidak akan bekerja sama dengan langkah-langkah yang dirancang untuk membahayakan mereka dan keamanannya," kata pejabat itu.
Ia mengatakan kepada The Times of Israel bahwa pertemuan pada Ahad di Tepi Barat sudah direncanakan dengan tujuan "mempromosikan pembentukan negara Palestina".
Sebelumnya, pada Kamis (29/5/2025), Israel menyetujui inisiatif Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk membangun 22 permukiman di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967. Inisiatif tersebut bertujuan untuk memulihkan wilayah yang sebelumnya dievakuasi. Selain itu, empat permukiman juga akan dibangun di dekat perbatasan barat dengan Yordania.