REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono memperkirakan, terdapat 1.090.000 kasus baru tuberkulosis (TBC) di Indonesia setiap tahunnya. Tercatat, Indonesia telah berhasil mengidentifikasi sekitar 900 ribu kasus penderita TBC sepanjang tahun ini.
"Tantangan selanjutnya adalah memastikan pasien yang sudah teridentifikasi segera mendapatkan pengobatan yang tuntas," kata Dante dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis (29/5/2025).
Dante menjelaskan, pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya penanggulangan TBC dengan memaksimalkan peran kader kesehatan dan program cek kesehatan gratis (CKG). Dia berharap, upaya itu menjangkau jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. "Ini menjadi langkah penting mengingat Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia, setelah India," ujar Dante.
Menurut dia, pengobatan TBC umumnya membutuhkan waktu antara enam hingga sembilan bulan. Namun, pemerintah kini telah menyediakan obat dengan durasi pengobatan yang lebih singkat. "Sehingga pasien dapat menyelesaikan pengobatan dalam waktu enam bulan," ujar Dante.
Dia pun memandang peran kader TBC penting dalam mendampingi pasien. Tujuannya agar pengobatan berjalan lancar sesuai rencana. "Kader TBC bertugas mendeteksi dan mengidentifikasi kontak erat pasien, mulai dari keluarga hingga lingkungan sekitar. Jika ditemukan kasus, pasien akan langsung diarahkan untuk memulai pengobatan," ucap Dante.