Rabu 28 May 2025 12:16 WIB

Mengapa TNI AU Kini Berencana Beli Jet Tempur J-10C Buatan China?

Sebagai negara non-blok, RI bisa leluasa membeli alutsista dari negara manapun.

Jet tempur Chengdu J-10 produksi China digunakan Pakistan untuk menembak jatuh Rafale.
Foto: AVIC
Jet tempur Chengdu J-10 produksi China digunakan Pakistan untuk menembak jatuh Rafale.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono tidak menampik bahwa pihaknya berencana membeli pesawat jet tempur J-10C buatan China. Sebagai negara yang tak tergabung dalam blok manapun, Indonesia bisa leluasa membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"Ada pandangan ke sana. Jadi untuk penentuan alat utama sistem senjata (alutsista) juga tidak hanya, 'ya saya beli'," kata Tonny saat ditemui di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/5/2025).

Baca Juga

Menurut Tonny, penentuan pembelian alutsista TNI AU harus melalui beberapa tahap dan pertimbangan di Dewan Penentu Alutsista (Wantuwanda).  Di forum tersebut, pemerintah akan mempertimbangkan segala aspek dari mulai kecocokan alutsista untuk pertahanan negara hingga pertimbangan hubungan politik antar negara.

Indonesia sendiri, kata KSAU, merupakan negara non-blok yang tidak terlibat konflik dengan negara manapun. Kondisi tersebut membuat Indonesia, dalam hal ini TNI AU, memiliki keleluasaan dalam membeli alutsista.

"Kita juga negara non-aligned, tidak berpihak ke salah satu blok. Dari mana saja kita bersahabat baik," jelas Tonny.

Jika semua hal sudah dipertimbangkan dengan matang, maka TNI AU, lanjut Tonny, menyerahkan keputusan pembelian tersebut ke Kementerian Pertahanan (Kemhan). "Jadi apa yang menjadi alutsista yang diberikan kepada Angkatan Udara, kami sebetulnya menunggu dari kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan," jelas Tonny.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement