REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang memulai proyek revitalisasi Stasiun Semarang Tawang. KAI akan menggandeng ahli cagar budaya agar revitalisasi dapat tetap mempertahankan nilai historis stasiun tersebut.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengatakan, pekerjaan revitalisasi tahap pertama Stasiun Semarang Tawang akan berlangsung 240 hari, terhitung sejak 5 Mei hingga 30 Desember 2025. "Revitalisasi ini merupakan tahap awal dari rencana pengembalian Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng ke fasadnya yang asli. Dalam tahap lanjutan, KAI Daop 4 Semarang akan melibatkan ahli cagar budaya untuk memastikan proses renovasi tidak menghilangkan nilai historis dari bangunan yang telah menjadi ikon Kota Semarang ini," kata dia pada Sabtu (24/5/2025).
Franoto mengatakan, terdapat beberapa ruang lingkup dalam revitalisasi tahap satu, antara lain renovasi ruang tunggu luxury, ruang VIP, dan hall room. "Hall utama stasiun akan ditata tanpa mengurangi kelancaran arus lalu lintas penumpang. Selain itu, pencahayaan dan ventilasi alami akan ditingkatkan demi menciptakan suasana yang lebih lapang dan bersahabat," ujarnya.
Selain itu, revitalisasi tahap satu juga mencakup pembenahan kualitas selasar dan sistem drainase. "Hal ini penting untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang selama berada di area stasiun, terutama pada jam sibuk dan saat cuaca ekstrem," kata Franoto.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pelanggan atas potensi gangguan kenyamanan selama proses revitalisasi berlangsung. Namun, hasil dari pembangunan ini nantinya akan memberikan pengalaman yang jauh lebih baik bagi pengguna jasa KAI,” tambah Franoto.