REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di di Libya membantah laporan yang menyebutkan bahwa pemerintah AS tengah menggodok rencana relokasi satu juta warga Gaza ke Libya. Laporan itu dibuat oleh NBC News pada Kamis (15/5/2025) yang menyebut relokasi bersifat permanen.
"Laporan soal dugaan rencana merelokasi warga Gaza ke Libya adalah tidak benar," demikian pernyataan Kedubes AS di Libya, lewat unggahan di X, Jumat (18/5/2025) dikutip Times of Israel.
Laporan NBC News mengutip lima sumber di pemerintahan yang mengaku mengetahui rencana itu. Rencana itu disebut dalam pertimbangan serius dan Washington telah berdiskusi dengan pemerintah Libya.
Sebagai imbalan, AS akan mencairkan miliaran dolar dana Libya yang pernah dibekukan lebih dari satu dekade lalu. Belum ada keputusan final atas rencana ini, dan Israel, menurut tiga sumber NBC News, terus diinformasikan terkait perkembangan rencana relokasi warga Gaza.
Sementara itu, pejabat senior Hamas, Basem Naim tidak mengetahui mengenai hal rencana pemindahan warga Palestina keluar dari Gaza. "Warga Palestina sangat mengakar dengan kampung halamannya, sangat berkomitmen atas tanah airnya, dan bersedia berkorban apapun untuk mempertahankan tanahnya, keluarga mereka, dan masa depan anak-anak mereka," kata Naim.