REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dibalik kunjungan ke kediaman dosen pembimbing akademik ketika ia berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Ir Kasmudjo. Ia menyebut kunjungan tersebut untuk memberikan bantuan hukum karena Kasmudjo juga terseret dan digugat perihal tudingan ijazah palsu.
"Saya ke sana untuk mengkonfirmasi apakah mungkin saya bisa bantu dari sisi tim hukumnya," kata Jokowi ditemui di salah satu rumah makan di Laweyan, Rabu (14/5/2025).
Penawaran tersebut, kata Jokowi karena usai dosen itu yang sudah tua. Namun, ia mengungkapkan bahwa Kasmudjo telah mendapatkan bantuan hukum dari fakultas kehutanan UGM.
"Ya, saya ke sana karena saya membaca beliau, Pak Insinyur Kasmudjo, kemudian Dekan Fakultas Kehutanan, Rektor UGM digugat. Beliau ini kan sudah sudah tua, sudah sepuh. Tapi ternyata sudah dibantu dari Fakultas Kehutanan UGM," ujarnya.
Jokowi juga mengaku sempat bernostalgia dengan dosennya perihal dunia perkayuan itu. "Ya, bicara mengenai pelajaran-pelajaran dulu. Karena beliau ini yang memegang penuh di lab-nya sama di teorinya mengenai struktur dan sifat kayu. Ngecek kayu satu persatu. Ini kayu apa, Kayu jati. ini kayu apa, Kayu mahoni. baunya seperti apa, Beliau, Pak, Kasmudjo itu jagonya," katanya.
Jokowi juga mengatakan bahwa Kasmudjo tak memberikan tanggapan apapun soal gugatan ijazah palsu itu. Ia juga mengatakan gugatan itu hanya perkara ringan namun perlu diselesaikan lewat jalur hukum
"Beliau ya biasa saja. Ya, memang ini sebetulnya Hal yang ringan tetapi ya memang harus diselesaikan di ranah hukum karena kalau enggak berkepanjangan terus," katanya mengakhiri.