Senin 05 May 2025 09:05 WIB

UNRWA Gambarkan Kondisi Gaza di Luar Batas Kemanusiaan

Blokade total Israel terhadap Gaza memasuki pekan kesembilan.

Mona al-Raqab mengangkat kemeja putranya yang berusia 5 tahun, Osama al-Raqab, saat menerima perawatan di klinik kekurangan gizi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). Osama al-Raqab memperlihatkan tanda-tanda kekurangan gizi dan fibrosis kistik yang semakin parah, diperburuk sejak dimulainya perang oleh kekurangan daging, ikan, dan tablet enzim yang dibutuhkan untuk membantunya mencerna makanan.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Mona al-Raqab mengangkat kemeja putranya yang berusia 5 tahun, Osama al-Raqab, saat menerima perawatan di klinik kekurangan gizi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). Osama al-Raqab memperlihatkan tanda-tanda kekurangan gizi dan fibrosis kistik yang semakin parah, diperburuk sejak dimulainya perang oleh kekurangan daging, ikan, dan tablet enzim yang dibutuhkan untuk membantunya mencerna makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza "di luar imajinasi" atau sangat parah di luar batas kemanusiaan saat blokade total Israel terhadap wilayah kantong tersebut yang terkepung itu memasuki pekan kesembilan. Melalui sebuah pernyataan yang diunggah di akun X miliknya, UNRWA menekankan pentingnya aksi internasional segera agar bencana tersebut tidak meningkat ke "level yang tidak dapat terlihat".

UNRWA kembali menyerukan gencatan senjata segera, menyoroti dampak mengerikan dari agresi Israel yang masih berlangsung hingga kini dan penutupan penyeberangan ke Gaza yang terus dilakukan oleh pasukan negara Zionis itu.

Baca Juga

Sebelumnya, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini pada Jumat (2/5/2025) memperingatkan bahwa blokade Israel "secara diam-diam telah membunuh" lebih banyak anak-anak dan perempuan setiap hari, selain mereka yang terbunuh langsung akibat serangan militer.

Sejak 2 Maret Israel telah menutup penyeberangan Gaza untuk pasokan makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan penting lainnya, yang menyebabkan apa yang digambarkan kelompok-kelompok kemanusiaan sebagai kemerosotan kilat dan berbahaya dari kondisi yang sudah menyedihkan bagi 2,4 juta penduduk.

 

sumber : Antara, Sputnik-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement