Jumat 02 May 2025 18:26 WIB

Tak Ikuti KDM yang Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Pramono: Jakarta Punya Cara Sendiri

"Jakarta punya kebijakan tersendiri. Terima kasih," kata Pramono.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menaiki bus Transjakarta saat akan melakukan kunjungan kerja di kawasan Matraman di Halte Taman Suropati, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menerapkan aturan yang mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov untuk menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu. Kebijakan ini diatur dalam Intruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung pada 23 April 2025. Pemberlakuan aturan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan sekaligus menekan emisi gas di Jakarta. Selain itu, diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai kendaraan sehari-hari.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menaiki bus Transjakarta saat akan melakukan kunjungan kerja di kawasan Matraman di Halte Taman Suropati, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menerapkan aturan yang mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov untuk menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu. Kebijakan ini diatur dalam Intruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung pada 23 April 2025. Pemberlakuan aturan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan sekaligus menekan emisi gas di Jakarta. Selain itu, diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai kendaraan sehari-hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi telah mengirim sejumlah siswa yang dianggap bermasalah untuk dididik di barak militer pada Kamis (1/5/2025). Setidaknya ada 39 siswa yang telah dikirim ke Resimen Artileri Medan (Armed) 1/Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.

Gubernur Jakarta Pramono Anung tidak mau banyak menanggapi kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk mendidik siswa yang bermasalah. Namun, politisi PDIP itu tampak enggan mengikuti langkah yang dilakukan oleh KDM, sapaan Dedi Mulyadi.

Baca Juga

"Jakarta punya kebijakan tersendiri. Terima kasih," kata dia ketika ditanya soal kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak militer, di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Sebelumnya, KDM menegaskan, program barak militer untuk remaja bermasalah ini bertujuan membentuk karakter disiplin, mandiri, serta mengembalikan jati diri remaja sebagai generasi penerus bangsa. Ia menilai, maraknya perilaku brutal hingga tindak kriminal di kalangan remaja menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan negara.

"Kita tidak boleh kehilangan satu generasi yang seharusnya memiliki sifat luhur sebagai manusia Indonesia," kata dia, Selasa (29/4/2025)

Program barak militer itu disebut akan mengedepankan pendekatan pendidikan berbasis kedisiplinan, alih-alih militerisasi perang. Kegiatan dalam program itu akan meliputi kegiatan olahraga, kesenian, pengembangan minat dan bakat, serta pembiasaan pola hidup sehat, mulai dari keteraturan makan, minum, hingga menjauhkan peserta dari rokok dan obat-obatan terlarang. 

Dedi menekankan, keikutsertaan anak-anak dalam program ini harus mendapat persetujuan orang tua, mengingat mereka masih berada di bawah perwalian. Selain itu, peserta tetap mempertahankan statusnya sebagai siswa di sekolah asal dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar di lokasi barak militer 

"Ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama untuk menyelamatkan anak-anak dari ancaman pergaulan bebas, penggunaan gawai yang tidak sehat, serta kekurangan gizi akibat pola makan yang tidak teratur," ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement