Jumat 02 May 2025 11:29 WIB

Sudah Tangkap Pejuang Hamas, Israel Malah Bombardir Area Dekat Istana Suriah

Suriah ingin mendapatkan bantuan untuk pembangunan negaranya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Puing-puing di Suriah yang berserakan di lokasi serangan Israel.
Foto: Ap Photo
Puing-puing di Suriah yang berserakan di lokasi serangan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS — Pemerintah Suriah yang dipimpin Ahmad al Sharaa berupaya untuk mendapatkan keringanan sanksi dan berbagai kemudahan dari Negara Barat. Apapun jalan yang harus ditempuh demi tujuan itu, Sharaa akan menjalankannya, termasuk salah satunya menangkap pemimpin Hamas di Suriah.

Pemerintah Suriah menahan dua anggota senior Brigade al-Quds, faksi militer Jihad Islam Palestina (PIJ) pada Selasa (23/4/2025). Penangkapan itu dilakukan setelah Amerika Serikat menjanjikan pencabutan sanksi ekonomi dengan syarat tak ada lagi pejuang Palestina di Suriah.

Baca Juga

Keduanya disebut mengambil bagian dalam serangan terhadap Israel dari Gaza pada Oktober 2023, kata sayap bersenjata kelompok tersebut dan seorang pejabat Suriah pada hari Selasa.

 

 

Penangkapan itu terjadi beberapa pekan setelah seorang pejabat AS menyerahkan delapan tuntutan kepada menteri luar negeri Suriah dalam sebuah konferensi di Brussels menurut laporan Reuters bulan lalu. Sumber mengatakan salah satu syaratnya adalah menjaga jarak dari kelompok pejuang Palestina yang didukung Iran.

 

Namun apa yang terjadi setelah memenuhi permintaan menahan pemimpin Hamas? Bukannya kemudahan dan apresiasi dari Amerika dan Israel, justru, Suriah dibombardir Israel, bahkan lokasi pemboman berada di dekat istana kepresidenan Suriah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement