Jumat 02 May 2025 08:49 WIB

Blokade Gaza, Bos Houthi: 57 Negara OKI tak Bisa Kirim Sepotong Roti dan Susu ke Gaza

Agresi Amerika terhadap Yaman mendukung musuh Israel.

Abdul Malik Houthi
Foto: tangkapan layar
Abdul Malik Houthi

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kondisi Gaza Palestina semakin hari semakin memprihatinkan. Israel memblokade bantuan kemanusiaan sehingga tak bisa memasuki area tersebut. Sementara kondisi warga baik dewasa maupun anak-anak di dalam sana sangat membutuhkan uluran tangan.

Pemimpin gerakan Ansar Allah Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, menegaskan bahwa agresi militer yang mengerikan terhadap tahanan di Gaza merupakan genosida. "Tak satupun dari 57 negara (Organisasi Kerja Sama Islam/OKI) mampu membawa sepotong roti atau sekotak susu ke Jalur Gaza," ujar Houthi dalam pernyataannya melalui media sosial X, kemarin.

Baca Juga

Semua negara yang memiliki sumber daya yang berlebih itu tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi satu negara Israel yang didukung penuh oleh negara superpower Amerika. Israel dengan mulusnya melancarkan segala sumber daya militer ke daerah kecil bernama Gaza, bagian dari Palestina.

Houthi menegaskan bahwa keteguhan para pejuang di Gaza sangat hebat. Sumber daya mereka sangat terbatas, karena mereka diblokade habis oleh Israel. Namun, operasi mereka mengejutkan dan merusak strategi Israel yang memiliki senjata super canggih.

Perlawanan Lebanon terhadap Israel juga menjadi sorotan. Mereka tetap tangguh meski dibombardir habis-habisan oleh zionis.

 

 

Saat ini Houthi terus menerus menghadapi serangan Amerika. Setiap hari mereka dibombardir pesawat tempur yang diluncurkan dari kapal induk di laut merah. "Agresi terhadap Yaman merupakan bagian dari pertempuran besar koalisi Amerika dan Israel," kata Houthi.

 

Agresi Amerika terhadap Yaman mendukung musuh Israel. Ini merupakan bagian dari kampanye komprehensif untuk melaksanakan rencana Zionis terhadap negara Islam. Baik Amerika maupun Israel sama-sama ingin mengintervensi Timur Tengah untuk kepentingan keduanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement