Jumat 02 May 2025 17:44 WIB

Di Hari Pendidikan Nasional, RI Menuju Kekurangan Guru, 60 Ribu Guru Pensiun Setiap Tahun

Pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan guru.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Amich Alhumami diperhatikan narasumber lainnya dalam seminar revisi UU Sisdiknas di Jakarta pada Selasa (29/4/2025))
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Amich Alhumami diperhatikan narasumber lainnya dalam seminar revisi UU Sisdiknas di Jakarta pada Selasa (29/4/2025))

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hari Pendidikan Nasional 2025 dihadapkan pada sejumlah persoalan besar. Ada persoalan realisasi anggaran 20 persen, fasilitas-sarana, sumber daya manusia bidang pendidikan, keluaran lembaga pendidikan, dan banyak lagi. Namun dalam tulisan ini, hanya fokus kepada persoalan SDM bidang pendidikan (guru) yang akan dibahas.

Guru berada di garda terdepan dalam menjalankan proses pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap hari mereka bersusah payah mendidik anak-anak zaman now yang diliputi digitalisasi. Di tengah serbuan konten digital tentang banyak hal, seperti hal remeh temeh tentang permainan digital, makanan, omongan heboh di dunia maya yang sedang viral, dan banyak lagi, guru harus bersusah payah mengajak anak-anak berkonsentrasi penuh sesaat untuk memahami aneka materi pelajaran. Apakah itu mudah? Sama sekali tidak. Butuh usaha kreatif untuk menyukseskan proses pembelajaran. Penentu kesuksesan itu adalah seorang guru di kelas yang dihadapkan dengan belasan hingga puluhan anak.

Baca Juga

Guru yang memainkan peranan sangat strategis dalam proses pendidikan ternyata mengalami permasalahan. Berdasarkan data Pemerintah (kemendikbud 2023), rerata 60 ribu guru pensiun setiap tahun. Rinciannya adalah sebagai berikut:

2022

77.124 guru pensiun

2023

75.195 guru pensiun

2024

69.762 guru pensiun

2025

66.188 guru pensiun

2026

61.937 guru pensiun

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement