Jumat 02 May 2025 16:13 WIB

Menhan Israel Ancam Ahmad al-Sharaa

Israel mengancam menginvasi Suriah dengan dalih membela kaum Druze.

Pasukan keamanan Suriah dikerahkan di jalan raya di desa al-Sor al-Kobra dekat kota Sweida, Suriah selatan, Kamis, 1 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Omar Albam
Pasukan keamanan Suriah dikerahkan di jalan raya di desa al-Sor al-Kobra dekat kota Sweida, Suriah selatan, Kamis, 1 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz secara terbuka mengeluarkan peringatan kepada Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa pada Jumat. Ini menyusul serangan udara Israel pagi ini yang menargetkan sekitar istana presiden di Damaskus.

“Ketika al-Julani (julukan terdahulu Presiden Ahmad al-Sharaa) bangun di pagi hari dan melihat hasil serangan Angkatan Udara Israel, dia akan memahami sepenuhnya bahwa Israel bertekad untuk mencegah kerusakan terhadap Druze di Suriah,” kata Katz dalam sebuah postingan di platform X.

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh Angkatan Udara di sekitar istana presiden di Damaskus, yang dia awasi bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, "adalah pesan peringatan yang jelas kepada rezim Suriah."

Dia melanjutkan bahwa merupakan kewajiban agama untuk “melindungi Druze di pinggiran Damaskus dan memungkinkan mereka untuk membela diri,” dan mencatat bahwa “adalah tugas Israel untuk melindungi Druze di Suriah dari bahaya, demi Druze di Israel,” menurut postingan tersebut.

Merujuk Aljazirah, ini adalah kedua kalinya Israel melancarkan serangan ke Suriah dalam dua hari, menyusul klaim membela Druze di Suriah.

photo
Pasukan keamanan Suriah dikerahkan di jalan raya di desa al-Sor al-Kobra dekat kota Sweida, Suriah selatan, Kamis, 1 Mei 2025. - (AP Photo/Omar Albam)

Serangan ini terjadi di tengah ketegangan dan bentrokan baru-baru ini antara pasukan Keamanan Umum dan warga Druze di Jaramana dan Ashrafieh Sahnaya di pedesaan Damaskus. Bentrokan ini mengakibatkan kematian dan cedera di kedua belah pihak dan berakhir dengan kesepakatan yang mengizinkan pasukan keamanan memasuki dua kota di pinggiran ibu kota.

Menyusul ketegangan keamanan di pedesaan Damaskus, kampanye hasutan politik dan militer Israel terhadap pemerintahan baru Suriah meningkat pada Kamis. Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya peringatan mengenai upaya Israel untuk mengeksploitasi Druze untuk memaksakan intervensinya di Suriah, bahkan ketika Damaskus menegaskan bahwa semua komponen masyarakat mempunyai hak yang sama.

Lebih dari 100 orang tewas minggu ini dalam pertempuran antara pasukan pro-pemerintah dan pejuang Druze di Suriah.

Kekerasan tersebut telah dikutuk sebagai “kampanye genosida” oleh pemimpin spiritual Druze Suriah Sheikh Hikmat al-Hijri, yang menyerukan intervensi segera oleh “kekuatan internasional untuk menjaga perdamaian dan mencegah berlanjutnya kejahatan ini”.

Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mendesak masyarakat internasional untuk “memenuhi perannya dalam melindungi kelompok minoritas di Suriah – khususnya Druze – dari rezim dan kelompok terornya”.

photo
Puing-puing yang berserakan di lokasi serangan Israel di pangkalan udara militer dekat Hama, Suriah, Kamis, 3 April 2025. Serangan itu disebut sebagai peringatan bagi Turki. - (Ap Photo)

Minoritas Druze adalah cabang dari cabang Islam Syiah pada abad ke-10, dan sebagian besar tinggal di Suriah, Lebanon, dan Israel, dan telah menjadi sekutu Israel dengan banyak orang Druze yang bertugas di militer Israel.

Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani pada hari Kamis menyerukan “persatuan nasional” sebagai “fondasi yang kuat untuk setiap proses stabilitas atau kebangkitan”. “Setiap seruan untuk melakukan intervensi eksternal, dengan dalih atau slogan apa pun, hanya akan membawa kemerosotan dan perpecahan lebih lanjut,” tulisnya di X.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement