REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan sejumlah jajaran Kabinet Merah Putih membahas persiapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Rabu (30/4/2025). Program itu dirancang sebagai langkah nyata untuk memperluas akses pendidikan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya mereka yang berada di Desil 1.
Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo memberikan arahan agar penyelenggaraan Sekolah Rakyat dilakukan dengan perencanaan yang matang dan berbasis data. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyampaikan, Sekolah Rakyat pada tahun ini, akan dilaksanakan di 53 titik yang telah ditetapkan.
"Presiden memberikan arahan kepada kami untuk memastikan 53 titik itu bisa diselenggarakan dengan perencanaan yang matang, perencanaannya baik, sehingga nanti benar-benar bisa menjadi satu penyelenggaraan yang baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan nanti pada akhirnya sampai ada kelulusan dari siswa-siswa yang ada," ujar Gus Ipul dalam keterangannya kepada awak media usai rapat.
Menurut dia, Presiden Prabowo juga meminta agar proses rekrutmen siswa harus benar-benar dilakukan secara selektif dan tepat sasaran. "Presiden berharap agar kita semua melakukan rekrutmen siswa ini dengan sungguh-sungguh, jauh dari penyimpangan, artinya menerima siswa yang tidak semestinya itu harus benar-benar dihindari," ucap Gus Ipul.
Selain pelaksanaan di 53 titik tersebut, pemerintah juga menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat di 200 titik tambahan yang sedang dalam proses survei oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Semua lokasi itu diprioritaskan di wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan kesiapan lahan.