REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran memecat seorang pejabat televisi negara dan asisten eksekutifnya serta mengajukan tuntutan hukum terhadap delapan karyawan lain karena menghina kaum Sunni dan Arab Saudi.
Surat kabar Kuwait Al-Jarida melaporkan pada Jumat (26/4/2025) bahwa kepala Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), Peiman Jbeili, memecat direktur saluran pertama di televisi negara dan asisten eksekutifnya.
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa tindakan ini dilakukan setelah gelombang ketidakpuasan yang dipicu oleh program keagamaan berorientasi keluarga yang mencakup penghinaan eksplisit terhadap keyakinan Sunni.
Menurut laporan, pemecatan ini pertama kali terjadi di dalam lembaga tersebut, yang berada di bawah kendali gerakan garis keras.
Jbeili, perwakilan langsung Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei di organisasi tersebut, menekankan bahwa peran utama radio dan televisi nasional adalah untuk menyatukan warga Iran, bukan untuk memicu perpecahan.
"Berusaha untuk mencapai persatuan Islam adalah tugas setiap Muslim, dan merupakan tanggung jawab direktur saluran resmi untuk memastikan bahwa program mereka mencerminkan prinsip-prinsip ini,” ujarnya.
View this post on Instagram