Selasa 22 Apr 2025 08:30 WIB

Tak Lagi Bergantung Amerika, Negeri Raja Charles Perbanyak Produksi Bom

Eropa semakin meninggalkan Amerika.

Jet tempur Typhoon RAF Inggris terbang.
Foto: AP/Vadim Ghirda
Jet tempur Typhoon RAF Inggris terbang.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejak Trump mengurangi alokasi pasukannya, negara-negara Eropa semakin jengkel terhadap Amerika. Kekesalan itu mereka tunjukkan dengan menghentikan pembelian sejumlah alutsista kelas kakap buatan Paman Sam, seperti pembatalan pembelian pesawat tempur F-35, dan banyak lagi.

Salah satu negara yang mengurangi ketergantungan terhadap Amerika adalah Inggris, negeri Raja Charles. Surat kabar The Times mengungkapkan pada hari Senin bahwa "Inggris akan secara signifikan meningkatkan kapasitasnya untuk memproduksi bahan peledak, menghilangkan ketergantungannya pada Amerika Serikat dan Prancis untuk amunisi."

Baca Juga

"Kontainer pengiriman akan dipasang di berbagai lokasi di seluruh Inggris Raya untuk memproduksi bahan peledak RDX, yang digunakan dalam peluru 155 mm untuk senapan Angkatan Darat Inggris dan senjata lainnya."

Menteri Pertahanan Inggris John Healey menyatakan bahwa industri pertahanan "adalah fondasi kemampuan kita untuk bertempur dan menang di medan perang."

Sementara itu, perusahaan pertahanan Inggris BAE Systems bermaksud membangun tiga lokasi baru untuk meningkatkan ketahanan proyek strategisnya dan memastikan kelangsungannya bahkan jika salah satu lokasi diserang.

Perusahaan tersebut berupaya mengadopsi teknologi revolusioner, yang pertama di jenisnya di dunia, yang merupakan transformasi terbesar di bidang manufaktur bahan peledak dalam lima puluh tahun terakhir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement