REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danrem 011/Lilawangsa, Lhokseumawe, Aceh, Kolonel Inf Ali Imran menyatakan pemugaran makam Pahlawan Nasional asal Aceh Cut Meutia hampir rampung atau sudah mencapai 80 persen, sehingga ditargetkan selesai pada Juli 2025.
"Sampai saat ini, pemugaran makam Cut Meutia dan makam Tengku Seupot Mata (didekatnya) sudah hampir 80 persen dikerjakan," kata Kolonel Inf Ali Imran, di Aceh Utara, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan Kolonel Inf Ali Imran usai meninjau pembangunan makam pahlawan nasional Cut Meutia, di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Kereuto, Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara.
Kolonel Inf Ali Imran menyampaikan sampai saat ini pembangunan makam Cut Meutia dan makam Tengku Seupot Mata sudah hampir 80 persen dikerjakan oleh prajurit TNI.
Makam ini, kata dia, dibangun kembali dengan material dari Bandung, sama persis yang digunakan pada makam Cut Nyak Dhien. Pembangunan berlangsung lama karena terkendala akses jalan menuju lokasi.
“Memang kendala medan agak sulit dari titik ujung jembatan untuk sampai ke makam," ujarnya.
Namun, agar materialnya tidak rusak, mereka harus menggunakan alat berat, sehingga semua materialnya bisa dibawa dan cepat terpasang. Ini, khusus fisik bangunan makam.
"Sedangkan untuk fasilitas lainnya di komplek makam tersebut seperti pembangunan plaza, galeri, mushala dan toilet masih 30 persen,” katanya.
Danrem menargetkan khusus pembangunan dua makam itu dapat diselesaikan pada Juli 2025. Sementara untuk fasilitas lain di kompleks makam masih membutuhkan waktu.
"Medannya agak sulit, terlebih saat ini cuaca musim hujan, menyebabkan akses jalan baru tidak bisa dilalui kendaraan normal untuk membawa material," ujarnya.
Pekerjaan pembangunan makam ini dilaksanakan sejak Oktober 2024. Tapi prosesnya terkendala medan, di mana prajurit harus melalui sungai sepanjang 2,5 kilometer untuk mengangkut material berupa besi, marmer keramik dan genteng. Butuh tenaga dan kehati-hatian.
Danrem berharap kepada Pemerintah Aceh dan Aceh Utara dapat membangun akses jalan menuju makam pahlawan nasional asal Aceh tersebut. Mulai dari aspal secara permanen dari titik jembatan gantung di sana.
Selain pembangunan makam dan akses jalan, fasilitas lainnya juga masih banyak yang harus dibangun. Saat ini, baru ada dibantu oleh pegadaian pusat dan PLN pusat.
"Ke depan, jika akses jalan memadai, maka pembangunan makam dan lainnya bisa cepat diselesaikan, selain memudahkan masyarakat untuk berziarah, situs sejarah makam Cut Meutia ini juga terus terawat,” demikian Kolonel Inf Ali Imran.
Sebagai informasi, pembangunan makam Pahlawan Nasional Cut Meutia melibatkan puluhan prajurit TNI Korem 011/Lilawangsa, Kodim 0103/Aceh Utara, dibantu personel dari Brigif 25/Siwah, Yonkav 11, Yonarhanud 5, Yonzipur Indrapuri, dan Denbekang Lhokseumawe.
Para prajurit TNI AD tersebut menetap di sekitar lokasi makam. Kemudian dilakukan rotasi prajurit setiap dua bulan sekali.