Jumat 18 Apr 2025 15:01 WIB

Pemprov Ungkap Penyebab Kemacetan di Tanjung Priok, Volume Truk Naik Hampir 100 Persen

Kendaraan yang melintas dilaporkan terjebak berjam-jam akibat kemacetan yang terjadi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
 Sejumlah truk kontainer terjebak kemacetan di sekitar Pelabuahan Peti kemas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah truk kontainer terjebak kemacetan di sekitar Pelabuahan Peti kemas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ruas jalan menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara, dilaporkan mengalami kemacetan parah sejak Kamis (17/4/2025). Kendaraan itu dilaporkan terjebak berjam-jam akibat kemacetan yang terjadi.

Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melakukan koordinasi untuk mengatasi kemacetan itu. Bahkan, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah memastikan dukungan dan layanan bagi kepentingan publik agar terus dioptimalkan.

Baca Juga

"Gubernur sejak kejadian ini telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan jajaran, untuk memastikan dukungan dan layanan bagi kepentingan publik terus dioptimalkan," kata dia, Jumat (18/4/2025).

Ia mengungkapkan, kemacetan itu terjadi akibat peningkatan arus barang peti kemas. Di samping itu, aktivitas bongkar-muat juga meningkat bersamaan dengan masa arus mudik Lebaran dan pascapembatasan lalu lintas barang.

"Peningkatan volume kendaraan truk hampir 100 persen, dari sebelumnya rata-rata 2.500 truk per hari menjadi mencapai 4.000 truk yang menuju NPCT 1," kata Chico Hakim, sapaan Cyril Raoul Hakim.

Menurut dia, pihaknya Pelindo Regional Tanjung Priok telah meminta maaf atas dampak kemacetan yang terjadi. Ia menilai, Pelindo akan berupaya seoptimal mungkin melakukan percepatan dalam pelayanan receiving delivery. 

Chico menambahkan, Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok juga bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam mengurai kemacetan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengatur jumlah gate pass harian agar tidak terjadi lonjakan signifikan. Tidak hanya itu, Polres Metro Jakarta Utara juga telah melakukan pengalihan dan rekayasa arus lalu lintas.

"Yang terpenting Polres Jakarta Utara memastikan keamanan supir truk di dalam pelabuhan dengan menjamin tidak adanya premanisme dan pungli," ujar Chico.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement