REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Fenomena side hustle atau pekerjaan sampingan kini semakin populer di kalangan mahasiswa. Di era digital yang penuh peluang, aktivitas ini tak lagi dipandang sebagai kegiatan iseng, melainkan menjadi bagian dari proses pembentukan kemandirian dan kesiapan menghadapi dunia kerja.

Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Tasikmalaya Bambang Kelana Simpony menilai tren ini merupakan indikasi positif terhadap semangat dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan zaman.

“Banyak mahasiswa kita di Universitas BSI yang aktif menjalankan bisnis online, menjadi content creator, hingga menawarkan jasa pembuatan program. Ini menunjukkan bahwa mereka punya jiwa kreatif dan adaptif. Ini adalah dua modal penting saat terjun ke dunia kerja,” ujar Bambang.

Bambang mengatakan Universitas BSI Kampus Tasikmalaya tidak hanya mendorong prestasi akademik, tetapi juga menanamkan mental wirausaha sejak dini. Mahasiswa dibekali keterampilan praktis melalui program-program seperti inkubator bisnis kampus, pelatihan digital marketing, serta workshop creativepreneur yang rutin diselenggarakan.

“Bagi kami, kampus bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri,” kata Bambang.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, Universitas BSI Kampus Tasikmalaya juga terus memperluas kolaborasi dengan industri dan pelaku usaha. Tujuannya agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dan menjadikan pekerjaan sampingan mereka sebagai sarana pembelajaran praktis.

“Side hustle justru menjadi bukti bahwa mahasiswa UBSI punya daya juang tinggi dan mampu mengelola waktu dengan baik," kata dia.

Melalui dukungan terhadap kegiatan wirausaha mahasiswa, Universitas BSI menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang tak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki karakter kreatif, inovatif, dan tangguh dalam menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika