REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persija Carlos Pena menyatakan tidak takut dipecat oleh timnya meski gagal memberikan kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir, termasuk ditahan 1-1 oleh Persebaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/4/2025) malam. Bukan hanya tiga laga tanpa menang, hasil imbang ini juga memperpanjang catatan buruk Persija dalam 10 pertandingan terakhir yang hanya menang dua kali.
"Tentang masa depan saya, saya ulangi apa yang saya katakan kemarin, saya tidak khawatir tentang masa depan saya," kata Pena pada jumpa pers pascapertandingan, Sabtu malam.
Hasil imbang melawan Persebaya membuat Persija keluar dari zona empat besar setelah digeser Malut United ke posisi kelima dengan 44 poin. Persija juga rawan turun pada laga-laga terdekat apabila terus memperoleh hasil negatif, karena mereka hanya unggul tiga poin dari Bali United yang berada di posisi sembilan dan empat poin dari PSBS Biak di posisi sepuluh.
Direktur Persija Jakarta Mohamad Prapanca pada Februari lalu mengatakan Pena akan dipecat jika pelatih kelahiran Salamanca di Spanyol itu gagal membawa Macan Kemayoran ke empat besar.
“Kalau seandainya dia lewat dari empat besar, misal nomor lima, enam, tujuh saja, dia out, tapi ada punishment ada reward, kalau dia become nomor dua saja atau satu saja, itu sudah membuat pelatih itu pasti bisa bertahan," kata Prapanca.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya saat ini, Pena hanya ingin fokus membawa Persija kembali ke jalur kemenangan dalam enam pertandingan tersisa, dimulai dari laga melawan Persik pekan depan.
"Saya fokus mendapatkan performa terbaik dari tim saya, para pemain saya, setiap minggu. Saya memiliki enam pertandingan untuk diperjuangkan, untuk memenangkan setiap pertandingan," jelas pelatih berusia 41 tahun tersebut.
"Pada akhirnya, manajemen akan memutuskan. Apakah mereka ingin saya melanjutkan atau tidak. Dan saya juga dapat memutuskan. Namun saat ini bukan kekhawatiran saya," tutup dia.