Rabu 26 Mar 2025 13:01 WIB

Adu Jotos Ben Gvir VS Ronen Bar, dan Misteri Teroris Yahudi di Pemerintahan Netanyahu

Kelompok teroris Yahudi Kahanis menyusup dalam pemerintahan Netanyahu

Netanyahu Ronen Bar dan Ben Gvir
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Netanyahu Ronen Bar dan Ben Gvir

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Hari ini kita menyaksikan militer Israel membabi buta membombardir Gaza Palestina yang tak berdaya. Saking tak berdayanya, warga Palestina, sebagaimana diberitakan al Jazeera, mengatakan, “Kami tak punya apa dan siapa lagi untuk kami anggap hilang atau pergi dari kami.” Mereka, warga Gaza Palestina, betul-betul berada dalam titik kepasrahan yang tinggi.

Militer Israel dengan alutsista canggihnya, seperti F-16, F-35, dan berbagai pesawat tempuh canggih Amerika, santai saja menjatuhkan dan meledakkan tanah Gaza, tempat warga warga tadi hidup di tengah reruntuhan.

Baca Juga

Serangan militer itu sejak Selasa (18/3/2025) telah mengakibatkan 792 orang Gaza wafat dan melukai 1.663 orang. Dihitung sejak 7 Oktober 2023, jumlah warga Gaza yang syahid mencapai 50.144, 113.704 orang terluka. Ribuan lainnya hilang dan diperkirakan meninggal. Begitu data Kementerian Kesehatan Gaza Palestina.

Korban sebanyak itu, tak membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinetnya berduka. Justru mereka semakin bernafsu untuk terus menumpahkan darah warga Palestina, bahkan prajurit militernya sendiri plus sandera warga Israel yang kini bersama Hamas. Mengapa demikian? Ada dua alasan mendasar

Pertama adalah dasar pemikiran Netanyahu yang sejak kecil sudah ditanamkan kebencian terhadap orang Arab, yang ditanamkan ayahnya sendiri Ben Zion Netanyahu. Sang ayah merupakan orang yang mendapatkan pengaruh besar sejumlah ekstremis Yahudi pendukung fanatik zionisme. Mereka adalah orang – orang yang sejak lama sangat rasialistis, menganggap orang Yahudi unggul dari yang lain, bahwa jalan mewujudkan negara zionis hanya dengan merampasnya dari orang-orang Arab.

Kedua adalah dukungan dari ekstremis sayap kanan yang menjadi pendukung ‘die hard’ Netanyahu dalam koalisi pemerintahan. Dukungan ini terlihat jelas di Knesset dan juga pemerintahan eksekutif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement