Rabu 26 Mar 2025 09:18 WIB

Sanitasi Indonesia Memprihatinkan, Ini Terobosan Bappenas dan Hakli

Kedeputian PMMK Bappenas dan HAKLI buat terobosan sanitasi di Tanah Air.

MOU Bappenas dan Hakli.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
MOU Bappenas dan Hakli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program perioritas nasional Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan yang mencakup pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan penyakit TBC, dan pembangunan rumah sakit yang lengkap dan berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal, akan tertatih-tatih kalau kesehatan terpisah dengan kesehatan lingkungan.

Keterhubungan kesehatan dan kesehatan lingkungan termaktub dalam naskah latarbelakang perencanaan Kesepahaman (MoU) antara Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan Pengurus Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).

Baca Juga

Peran penting kesehatan lingkungan

Pada naskah latarbelakang MoU itu, termaktub analisis derajat kesehatan terbagi menjadi empat faktor. Faktor perilaku dan faktor lingkungan mendapat porsi terbesar, yaitu 30 dan 40 persen terhadap status kesehatan. Sisanya hanya 20 persen sebagai faktor pelayanan kesehatan dan 10 persen faktor genetik.

Bila kedua faktor pertama digabung, maka lebih dari dua pertiga status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Hal ini mengisyaratkan perilaku hidup sehat dan lingkungan menjadi faktor kunci pencegahan dan pengendalian penyakit. Di tingkat global, menggunakan tolok ukur tahun 2022, diperkirakan 24 persen dari kematian dapat dikaitkan dengan risiko lingkungan dan 13,7 juta kasus kematian diakibatkan oleh faktor lingkungan.

Hampir semua isi MoU Kedeputian PMMK Bappenas dan HAKLI menyepakati berbagai mitigasi dalam pengendalian dan pencegahan penyakit melalui berbagai terobosan sektor kesehatan lingkungan secara berkelanjutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement