REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, bahwa tidak ada negara yang berani menyerang Iran lantaran kesiapan tingkat tinggi militer mereka. Berbiacara di pertemuan Tahun Baru Bulan Sabit Merah pada Senin (24/3/2025), Aragchi seperti dikutip Iran International mengatakan, "Musuh-musuh kami sangat paham konsekuensi atas serangan terhadap wilayah kami."
Menurut Araghchi, kesiapan reaksi Iran sebagai sebuah upaya penangkal, memastikan tidak ada yang memiliki kekuatan atau keberanian melanggar batas wilayah Iran.
"Musuh-musuh kami sangat sadar akan kemampuan dan kesiapan tingkat tinggi yang dimiliki angkatan bersenjata, layanan darurat, dan pemerintahan kami. Tingkat kesiapan ini menyediakan kami kekebalan dan kekuatan, yang secara efektif menangkal potensi serangan terhadap wilayah kami."
Komentar Araghchi dilontarkan usai Amerika Serikat (AS) secara signifikan menambah tingkat kehadiran Angkatan Laut mereka di Timur Tengah, sebuah pergerakan yang terkait langsung dengan peningkatan eskalasi dengan kelompok militan Houthi di Yaman. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth telah menginstruksikan dua kapal induk ke kawasan Timur Tengah pada bulan lalu.
Penambahan kekuatan angkatan perang AS di Timur Tengah seiring dengan berlanjutnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang terafiliasi Israel di Laut Merah, sebuah respons solidaritas terhadap agresi Zionis di Gaza. Dua kapal induk AS yang dikerahkan di Laut Merah saat ini adalah USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson.