Ahad 23 Mar 2025 15:00 WIB

Puluhan Syahid Akibat Serangan Dini Hari Israel ke Gaza

Seorang pejabat tinggi Hamas dibunuh Israel dalam serangan semalam.

Asap mengepul dari sebuah bangunan yang menjadi sasaran serangan tentara Israel di Kota Gaza, Sabtu, 22 Maret 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Asap mengepul dari sebuah bangunan yang menjadi sasaran serangan tentara Israel di Kota Gaza, Sabtu, 22 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sabtu malam hingga Ahad dini hari menjadi malam yang menghancurkan di Gaza ketika pasukan Israel meningkatkan serangan mereka. Puluhan warga sipil syahid dalam serangan terkini Israel tersebut.

Mereka fokus pada bangunan tempat tinggal yang penuh dengan warga sipil. Kita sekarang berbicara tentang 23 warga Palestina yang terbunuh dalam serangkaian serangan terakhir di Rafah dan Khan Younis di selatan Jalur Gaza.

Baca Juga

Kru pertahanan sipil mengatakan banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan. Dan di wilayah tengah, jet dan drone Israel terus melayang di ketinggian rendah. Hanya dalam satu jam terakhir, jet tempur menjatuhkan suar, sehingga membuat takut warga sipil yang sedang tidur.

Ledakan juga terus terdengar dari Koridor Netzarim. Orang-orang di sini khawatir bahwa pasukan Israel akan kembali menguasai sepenuhnya koridor tersebut dan memisahkan bagian utara Jalur Gaza dari wilayah lainnya. Jika hal ini terjadi, maka ini merupakan tanda bahwa Israel berencana mengambil tindakan eskalasi lebih lanjut.

Jaringan Berita Quds mengatakan beberapa orang lagi syahid dan terluka dalam serangan Israel di lingkungan Tal as-Sultan di Rafah. Serangan itu terjadi ketika jumlah syuhada  akibat serangan fajar Israel meningkat menjadi setidaknya 23 orang.

photo
Asap mengepul dari sebuah bangunan yang menjadi sasaran serangan tentara Israel di Kota Gaza, Sabtu, 22 Maret 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Sebelum serangan semalam, Israel telah membunuh sembilan di Tuffah di Kota Gaza, kemudian dua di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, dua di al-Moghraqa dekat Koridor Netzarim, enam di Beit Lahiya, dua di Khan Younis dan satu di Deir Balah.

Israel telah membunuh lebih dari 600 warga Palestina sejak melanggar gencatan senjata dengan Hamas pekan lalu. Sekitar sepertiga dari korban adalah anak-anak.

Semalam merupakan malam yang sulit bagi pengungsi Palestina di Khan Younis, dengan pemboman yang tak henti-hentinya menargetkan bangunan tempat tinggal dan tempat penampungan sementara. Laporan awal dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan sedikitnya 10 warga Palestina syahid dalam serangan di Khan Younis termasuk anak-anak, wanita dan pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil.

Terjadi juga gelombang serangan terhadap Rafah, di ujung selatan Jalur Gaza. Dua rumah rata dengan tanah. Kru pertahanan sipil mengatakan ada banyak warga sipil yang terjebak di bawah bangunan tersebut.

photo
Reaksi pelayat atas jenazah anggota keluarga Al-Mashharawi yang syahid dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah mereka, di Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza pada Sabtu, 22 Maret 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Di wilayah tengah, situasinya genting. Terdengar ledakan bom di kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij serta ledakan besar dari Koridor Netzarim. Dan di langit Gaza, drone dan jet tempur Israel melayang di ketinggian yang sangat rendah, memecahkan penghalang suara dan menyebabkan ledakan sonik yang memicu ketakutan dan kepanikan di antara keluarga yang sedang tidur.

Aljazirah Arab melaporkan bahwa militer Israel menargetkan ambulans milik Bulan Sabit Merah Palestina di utara kota Rafah di Gaza selatan. Serangan terhadap ambulans terjadi ketika pasukan Israel mengintensifkan serangan terhadap Rafah dan Khan Younis.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka kehilangan kontak dengan beberapa paramedis setelah pasukan Israel mengepung ambulans mereka di kota Rafah di selatan.

“Pasukan pendudukan mengepung beberapa ambulans Bulan Sabit Merah Palestina ketika mereka merespons serangan di daerah Al-Hashashin di #Rafah,” katanya dalam sebuah posting di X. “Beberapa EMT PRCS terluka, dan kontak dengan tim hilang, yang telah terjebak selama beberapa jam,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement