Kamis 09 Oct 2025 09:15 WIB

Warga Gaza Mulai Rayakan Kesepakatan Gencatan Senjata

Gaza masih menanti penarikan pasukan Israel ke garis yang disepakati.

Paramedis Palestina Saeed Awad melihat ponselnya yang menampilkan Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan tahap pertama gencatan senjata, saat ia berdiri di Rumah Sakit Al-Aqsa, di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah, Kamis, 9 Oktober 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Paramedis Palestina Saeed Awad melihat ponselnya yang menampilkan Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan tahap pertama gencatan senjata, saat ia berdiri di Rumah Sakit Al-Aqsa, di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah, Kamis, 9 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Warga Gaza turun ke jalan saat fajar pada Kamis untuk merayakan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Kesepakatan tahap pertama itu diumumkan Hamas dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dini hari tadi.

Rekaman video menunjukkan kerumunan warga Palestina berkumpul di jalan-jalan Kota Gaza, serta di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza. Puluhan orang berkumpul di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, mengungkapkan kegembiraan mereka atas pengumuman perjanjian gencatan senjata. 

Baca Juga

Kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan juga menyaksikan perayaan jalanan, menurut klip video. Selama dua tahun, Jalur Gaza menjadi sasaran perang genosida oleh Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 67.000 orang dan melukai 169.000 lainnya.

Selain pemboman dan penghancuran semua aspek kehidupan, Israel mengobarkan perang kelaparan terhadap dua juta warga Palestina di Jalur Gaza, yang mengakibatkan ratusan kematian.

Reuters melansir, kantor media pemerintah di Gaza mendesak warga untuk tetap berhati-hati dan menghindari pergerakan sampai ada pengumuman resmi Palestina yang mengonfirmasi gencatan senjata. Dalam sebuah pernyataan, kantor media memperingatkan warga Gaza tentang potensi pelanggaran Israel.

Kesepakatan yang mengatur gencatan senjata, pembebasan sandera dan pembebasan tahanan Palestina telah diumumkan namun batas waktu penerapannya belum dapat dipastikan.

Di Gaza, Israel telah mengurangi kampanye militernya atas perintah Trump, namun belum menghentikan serangan sama sekali. Militer Israel mengatakan pasukannya telah membunuh beberapa militan di Kota Gaza, pusat perkotaan utama Gaza, yang dikatakan sedang dalam perjalanan untuk menyerang tentara Israel. 

Otoritas medis Gaza melaporkan delapan orang syahid dalam serangan Israel dalam 24 jam hingga Rabu malam, jumlah korban terendah selama berminggu-minggu. Jumlah korban jiwa setiap hari meningkat sekitar 10 kali lipat selama sebulan terakhir ketika pasukan Israel menyerang Kota Gaza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement