Jumat 21 Mar 2025 14:18 WIB

Kluivert tak Mau Salahkan Pemain Timnas yang Buat Kesilapan di Lini Belakang

Kluivert berjanji akan menganalisis kelemahan menjelang lawan Bahrain.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert seusai laga melawan Australia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion Sepak Bola Sydney, Australia, Kamis, (20/3/2025). Indonesia takluk dari The Socceroos dengan skor 1-5.
Foto: AP Photo/Mark Baker
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert seusai laga melawan Australia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion Sepak Bola Sydney, Australia, Kamis, (20/3/2025). Indonesia takluk dari The Socceroos dengan skor 1-5.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia menggunakan formasi 4-3-3 dalam laga melawan Australia pada laga ketujuh Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (20/3/2025). Di lini belakang, pelatih Patrick Kluivert memainkan Jay Idzes, Kevin Diks, dan Calvin Verdonk.

Hasilnya dalam pertandingan yang berlangsung Kamis di Sydney Football Stadium, Australia, gawang timnas Indonesia yang dijaga Maarten paes diberondong lima gol. Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui striker anyar Ole Romeny.

Baca Juga

Banyak yang menyoroti kelemahan Skuad Garuda karena dengan mudahnya ditaklukan pemain Australia. Baik dengan serangan langsung ataupun melalui skema bola mati.

Melalui skema bola mati gawang Maarten Paes dua kali kebobolan melalui sundulan yang berawal dari tendangan penjuru.

Sedangkan gol kedua Australia dicetak melalui serangan balik yang cepat, dengan umpan panjang, pemain bertahan Indonesia gagal mengantisipasi hal ini.

Meski begitu pelatih kepala timnas Indonesia Patrick Kluivert tak menyalahkan para pemain belakang ini. Dia bahkan secara tersirat mengakui keputusan memainkan formasi tiga bek mungkin bisa lebih baik. Kluivert sempat mengubahnya pada pertengahan laga, tapi Indonesia kebobolan dua gol lewat sepak pojok yang semestinya bisa diantisipasi dengan baik.

"Saya pikir pemain belakang bisa lebih baik lagi. Tapi saya yang membuat keputusan ini. Karena sebelumnya Verdonk melakukan pekerjaan dengan baik, begitu juga Jay Idzes. Namun ini adalah kerja keras tim," ujarnya.

"Mudah menuding, tapi saya tidak suka melakukannya. Ini satu grup, tapi seperti yang saya katakan, kita mendominasi pada awal pertandingan," kata Kluivert.

DI mata Kluivert, para pemain timnas Indonesia bermain seperti singa-singa. Mereka tidak pernah menundukkan kepala.

“Namun sayangnya saya sangat kecewa bukan karena hasil. Bukan hanya untuk kami, bukan hanya untuk orang-orang, tetapi untuk semua orang yang mendukung Indonesia,” lanjutnya.

Dalam pandangan Kluivert, tim asuhannya memulai laga dengan baik. Para pemain menerapkan permainan menekan pada fase awal laga, sebelum kemudian mendapatkan hadiah penalti akibat pelanggaran terhadap Rafael Struick pada menit ketujuh.

Penalti itu gagal dieksekusi dengan sempurna oleh Diks. Bola hasil sepakan Diks membentur tiang gawang Australia.

“Kami perlu bekerja keras dalam lima hari dan berusaha mendapatkan hasil yang bagus saat melawan Bahrain. Namun pertama-tama, kami harus menganalisa pertandingan ini,” kata Kluivert.

“Namun lagi-lagi, mentalitas, etos kerja para pemain, saya sangat senang dengan hal itu. Dan jika Anda dapat melihat gol seperti ini dengan kesalahan-kesalahan personel, Anda perlu bekerja keras, dan itu normal,” ujarnya.

sumber : A
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement