REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan dukacita kepada para korban penyanderaan kereta Jaffar Express di Pakistan. Peristiwa penyanderaan tersebut terjadi pada 11 Maret 2025.
"Indonesia mengutuk keras serangan teroris terhadap kereta api Jaffar Express di Pakistan. Dukacita yang mendalam kami sampaikan kepada para korban dan keluarganya, serta doa agar para korban yang terluka dapat segera pulih," kata Kemlu RI lewat akun X resminya, Rabu (19/3/2025) malam.
Kemlu RI menambahkan bahwa Indonesia mendukung Pakistan. "Indonesia teguh dengan solidaritas penuh bersama Pakistan dalam perjuangannya melawan terorisme," ungkapnya.
Pembajakan kereta Jaffar Express terjadi pada 11 Maret 2025 lalu. Peristiwa itu berlangsung ketika kereta tengah melintasi wilayah dekat Sibi di Balochistan. Adapun pelaku pembajakan adalah Tentara Pembebasan Balocgistan atau Balochistan Liberation Army (BLA). Pemerintah Pakistan telah menetapkan BLA sebagai kelompok teroris pada April 2006.
Sebelum pembajakan, BLA terlebih dulu meledakkan rel yang bakal dilintasi Jaffar Express. Mereka pun sempat melepaskan serangkaian tembakan. Terdapat 425 penumpang dalam kereta tersebut.
Militer Pakistan kemudian melaksanakan operasi pengeliminasian para anggota BLA. Dalam operasi yang berlangsung selama 30 jam, militer Pakistan berhasil menewaskan 33 anggota BLA. Namun, sebanyak 31 orang, termasuk 23 personel keamanan, turut terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Setelah operasi pengeliminasian tuntas, militer Pakistan membebaskan 354 penumpang. Sebanyak 37 di antaranya dalam kondisi terluka.