Kamis 20 Mar 2025 08:38 WIB

Israel Gelar Operasi Militer Darat, Duduki Kembali Titik Penting Jalur Gaza

Israel disebut ingin kembali memperluas zona penyangga keamanan di Jalur Gaza.

Tentara Israel berjalan di depan warga Palestina yang mengungsi akibat operasi militer Israel dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Kamis, 23 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Tentara Israel berjalan di depan warga Palestina yang mengungsi akibat operasi militer Israel dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Kamis, 23 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel menggelar operasi darat secara terbatas di Jalur Gaza. Mereka ingin merebut kembali sebagian wilayah penting di daerah tersebut. 

Operasi darat ini digelar sehari setelah Israel meluncurkan pengeboman udara yang menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan.

Baca Juga

Israel menuduh Hamas 'berulang kali' menolak untuk membebaskan sandera dan menolak tawaran dari mediator. Sebaliknya, Hamas menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara sepihak membatalkan gencatan senjata ."

Seperti dilansir CNN, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Rabu bahwa pasukannya memulai kegiatan darat yang ditargetkan di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan. Mereka ingin memperluas zona keamanan dan untuk menciptakan penyangga sebagian antara Gaza utara dan selatan."

"Sebagai bagian dari kegiatan darat, pasukan memperluas kendali mereka lebih jauh ke pusat Koridor Netzarim," kata militer.

Hamas menyebut serangan terbaru itu sebagai pelanggaran baru dan berbahaya terhadap perjanjian gencatan senjata. Pejuang Palestina itu menegaskan tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata yang ditandatanganinya dengan Israel pada bulan Januari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement