Ahad 09 Mar 2025 13:53 WIB

Banjir di Kabupaten Bandung, Warga Bosan tak Ada Solusi

Program Citarum dinilai belum bisa mengatasi persoalan banjir di Bandung.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Akses jalan Dayeuhkolot-Beleendah terendam banjir
Foto: M Fauzi Ridwan
Akses jalan Dayeuhkolot-Beleendah terendam banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah warga di Bojongsoang, Kabupaten Bandung bosan dengan banjir di daerah mereka yang terjadi tiap tahun. Mereka pun menilai tidak pernah ada solusi kongkret dari pemerintah untuk mengatasi banjir yang sudah menahun itu 

Salah seorang warga Bojongsoang, Mila mengaku seluruh barang-barang berharga di rumah seperti kulkas, mesin cuci dan lainnya terendam banjir akibat luapan air Sungai Citarum. Ia pun saat ini memilih mengungsi ke rumah kakaknya sebab ketinggian air banjir terus naik baik di tempat tinggalnya atau gang menuju ke jalan raya.

Baca Juga

"Mau ngungsi ke rumah kakak di Cikarees, hari Jumat banjirnya kecil selutut tadi Sepinggang," ucap dia, Ahad (9/3/2025).

Ia mengatakan di wilayahnya sering banjir. Namun, baru kali ini banjir besar dan merendam rumahnya hingga ke area jalan Raya Bojongsoang. "Dari dulu banjir terus belum ada solusi, padahal sungai udah dikeruk," kata dia.

Salah seorang warga lainnya Endang Sutisna menilai 'Program Citarum' harus belum efektif mengatasi permasalahan sampah. Sebab masih banyak sampah-sampah yang dibuang ke Sungai Citarum.

Ia pun mengeluhkan masih terdapat juga masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sungai. Endang menyebut wilayah terdampak yang paling besar yaitu Cigebar dan Cijagra.

"Di Cigebar air paling cepat datang dan paling lama turun dan di Cijagra RW 10. Tahun 2020 sama seperti ini banjirnya," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement