Rabu 26 Feb 2025 13:36 WIB

AS Sukses 'Nginjek' Kiev, Dapat Mineral Berharga Ukraina, Kini Perang Dapat Berlanjut?

Trump sebut tanpa bantuan AS, perang Ukraina lawan Rusia akan berjalan singkat.

Presiden Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Tekanan Amerika Serikat terhadap Ukraina sepertinya telah menunjukkan hasil. Ukraina kini telah menyetujui persyaratan kesepakatan mineral utama dengan AS.

Dengan persetujuan AS diyakini dapat mengeksploitasi sumber daya mineral Ukraina. Sebagai imbalan, Paman Sam memberi sinyal 'dukungan' kembali ke Ukraina dalam perang melawan Rusia. 

Baca Juga

"Kami memang telah menyetujuinya dengan sejumlah amandemen yang baik dan melihatnya sebagai hasil positif," kata pejabat itu, tanpa memberikan perincian lebih lanjut seperti dilansir BBC. 

Laporan media mengatakan Washington telah membatalkan tuntutan awal untuk hak atas potensi pendapatan sebesar 500 miliar dolar AS (£395 miliar) dari pemanfaatan sumber daya alam. Kendati demikian, AS diyakini tetap dapat hak atas pengolahan sumber mineral Ukraina melalui persetujuan ini.  Belum diketahui berapa nilai eksploitasi dan bahan mineral yang akan diberikan ke AS.

Presiden AS Donald Trump berharap mitranya dari Ukraina Volodymyr Zelensky dapat menandatangani kesepakatan pekan ini di Washington. Pernyataan itu disampaikan Trump setelah kedua pemimpin saling serang komentar  satu sama lain.

Tanpa mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah tercapai, Trump mengatakan pada Selasa (25/2/2025) bahwa sebagai imbalan atas kesepakatan tersebut, Ukraina akan mendapatkan 'hak untuk terus berjuang'. "Mereka sangat berani," katanya kepada wartawan.

Tetapi, kata Trump,  tanpa Amerika Serikat dan uang serta peralatan militernya, perang ini akan berakhir dalam waktu yang sangat singkat. Ukraina bisa kalah dengan cepat. 

Ketika ditanya apakah pasokan peralatan dan amunisi AS ke Ukraina akan terus berlanjut? Trump mengatakan, mungkin pengiriman itu akan dilanjutkan sampai AS mencapai kesepakatan dengan Rusia. "Kita perlu mencapai kesepakatan, jika tidak, ini akan terus berlanjut."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement