Jumat 21 Feb 2025 19:22 WIB

Patuhi Instruksi Megawati, 19 Kepala Daerah Jateng dari PDIP tak Hadiri Retret

Menurut Agustina, 19 kepala daerah menunggu instruksi lebih lanjut dari Megawati.

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri berdoa di Raudhah atau taman surga saat berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (13/2/2025). Ziarah makam Rasulullah SAW dan beribadah di Masjid Nabawi tersebut untuk berdoa bagi keluarga dan bangsa.
Foto: ANTARA FOTO/Monang Sinaga
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri berdoa di Raudhah atau taman surga saat berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (13/2/2025). Ziarah makam Rasulullah SAW dan beribadah di Masjid Nabawi tersebut untuk berdoa bagi keluarga dan bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang sekaligus Bendahara DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan bahwa 19 bupati/wali kota di Jateng yang merupakan kader PDIP masih menunggu arahan DPP PDIP terkait partisipasi mereka dalam orientasi kepala daerah atau retret di Akademi Militer Magelang. 

"Kita punya 19 kepala daerah. Ini kan ada yang jauh, ada yang dari Banyumas, sudah sampai di Magelang, terus pada makan tahu pojok. Pada menunggu lah semua," kata Agustina ketika diwawancara dan ditanya ada berapa kepala daerah kader PDIP di Jateng yang tidak menghadiri retreat, Jumat (21/2/2025). 

 

Agustina pun menunda keberangkatannya ke Magelang dan masih menunggu arahan lanjutan dari DPP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Kalau ada perintah tiba-tiba boleh datang, ya saya pergi," ujarnya. 

 

Agustina mengaku telah mengomunikasikan penundaan keberangkatannya ke retreat di Magelang ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun ketika ditanya bagaimana tanggapan Kemendagri atas penundaan tersebut, dia enggan memberikan penjelasan mendetail. "Iya jawabannya (Kemendagri) baik lah," ucap eks wakil ketua Komisi X DPR RI Periode 2019-2024 tersebut. 

 

Lebih lanjut ketika ditanya apakah Kemendagri menerima keputusan penundaan keberangkatannya ke retreat, Agustina pun mengelak untuk menjawab. "Apakah itu bagian dari menerima keputusan atau apa, saya kira pertanyaannya terlalu jauh," kata Agustina. 

 

Pada Kamis (20/2/2025) lalu, DPP PDIP menerbitkan surat instruksi harian Ketua Umum dengan nomor 7294/IN/DPP/II/2025. Dalam surat itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan para kader PDIP yang terpilih sebagai kepala daerah/wakil kepala daerah terpilih agar menunda partisipasinya dalam orientasi atau retreat di Magelang. 

 

"Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," demikian bunyi poin 1 dalam surat instruksi yang dirilis DPP PDIP dan ditandatangani Megawati tersebut. 

 

Pada poin kedua, Megawati memerintahkan agar para kader PDIP yang menjadi kepala daerah/wakil kepala daerah terpilih untuk siaga. "Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call," katanya. 

 

Dalam surat instruksi tersebut, PDIP menjelaskan, pertimbangan keputusan penundaan partisipasi kader PDIP dalam retreat kepala daerah di Magelang adalah karena adanya kriminalisasi hukum kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto diketahui ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis lalu dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice (OJ). (Kamran Dikarma)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement