Ahad 15 Jun 2025 09:27 WIB

Fakta Terkini Tragedi Air India: Bukti Visual dan Penyelidikan Awal

Penyelidik pertimbangkan tiga faktor utama dalam kecelakaan pesawat Boeing 787.

Tim penyelamat bekerja di lokasi pesawat yang jatuh di kota Ahmedabad barat laut India di negara bagian Gujarat, Kamis, 12 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Ajit Solanki
Tim penyelamat bekerja di lokasi pesawat yang jatuh di kota Ahmedabad barat laut India di negara bagian Gujarat, Kamis, 12 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan sedikitnya 270 orang telah memicu gelombang spekulasi mengenai penyebab bencana penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade terakhir. Namun, pihak berwenang secara perlahan mempersempit area penyelidikan.

Boeing 787 Dreamliner merupakan salah satu pesawat jet paling canggih yang beroperasi saat ini. Para ahli menyatakan bahwa pesawat ini memiliki catatan keselamatan yang kuat secara umum, tanpa kecelakaan fatal sebelumnya.

Baca Juga

Salah satu bukti terkuat yang sedang ditinjau penyelidik adalah rekaman video CCTV berdurasi 59 detik yang dengan jelas menunjukkan proses lepas landas hingga jatuhnya pesawat dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India bagian barat.

Kamera CCTV tersebut terpasang di ujung kiri landasan pacu dekat dinding berpagar kawat berduri. Dalam video itu, pesawat Air India milik Tata Group terlihat lepas landas, naik ke ketinggian tertentu, terbang datar selama beberapa detik, kemudian mulai menurun dengan posisi ekor lebih rendah.

Penurunan pesawat terjadi sekitar 17 detik setelah lepas landas. Tidak terlihat adanya api di sekitar mesin atau bagian lain saat pesawat mulai menurun dan melintasi tembok batas bandara. Roda pendaratan terlihat tetap terbuka sepanjang rekaman.

Sekitar 33 detik setelah roda terangkat, pesawat jatuh dan meledak menjadi bola api besar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement