Ahad 09 Feb 2025 19:08 WIB

Trump Lanjutkan Penjualan Senjata 8 Miliar Dolar AS ke Israel

Langkah ini dilakukan setelah Trump menyampaikan rencana pembersihan etnis di Gaza.

Unit artileri Israel bersiap menembak ke arah sasaran di Lebanon dari lokasi yang dirahasiakan di perbatasan Lebanon-Israel, Israel, 4 Januari 2024.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Unit artileri Israel bersiap menembak ke arah sasaran di Lebanon dari lokasi yang dirahasiakan di perbatasan Lebanon-Israel, Israel, 4 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON –  Departemen Luar Negeri AS telah secara resmi memberi tahu Kongres bahwa mereka akan melanjutkan penjualan senjata senilai lebih dari 8 miliar dolar AS ke Israel. Tindakan ini memotong jalur prosedur peninjauan informal yang saat ini dilakukan oleh komisi di House of Representatives.

The New York Times menyatakan bahwa langkah ini terjadi hanya dua hari setelah Presiden AS Donald Trump menerima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, dan mengumumkan bahwa AS akan “mengendalikan” Jalur Gaza, dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah.”

Baca Juga

Kongres diberitahu pada Kamis lalu, dan pada hari yang sama Pentagon mengeluarkan dua pernyataan, satu mengumumkan bahwa mereka akan menjual 3.000 rudal udara-ke-permukaan Hellfire kepada Israel seharga 660 juta dolar AS. Selain itu, AS akan mengirim bom dan peralatan panduan seharga 7,75 miliar dolar AS.

Pentagon belum merilis pernyataan mengenai penjualan peluru artileri tersebut, yang dianggap sebagai penjualan komersial langsung sehingga tidak memerlukan pernyataan rinci. Secara total, penjualannya bernilai lebih dari 8 miliar dolar AS.

Pemerintahan mantan Presiden Joe Biden mengumumkan kesepakatan tersebut pada awal Januari dan kemudian merujuknya ke Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat untuk ditinjau secara informal.

photo
Bagaimana AS TErlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

Selama peninjauan, anggota Kongres dapat mengajukan pertanyaan rinci kepada Departemen Luar Negeri tentang penjualan senjata sebelum memutuskan apakah akan menyetujuinya.

The New York Times melaporkan bahwa dua anggota teratas Partai Republik di komite menyetujui kesepakatan tersebut, begitu pula anggota komite Senat dari Partai Demokrat. Tetapi Gregory Meeks, anggota komite DPR, memutuskan untuk mengarahkan lebih banyak senjata sebagai bagian dari proses peninjauan.

Surat kabar tersebut menunjukkan bahwa penjualan ini hampir pasti akan berjalan tanpa hambatan, karena untuk memblokirnya memerlukan dua pertiga mayoritas di kedua majelis Kongres.

Amerika Serikat adalah pendukung terbesar Israel dalam perangnya di Gaza. Amerika Serikat telah memberikan ribuan ton senjata dan amunisi melalui udara sejak Oktober 2023, dan menolak untuk mengakui bahwa apa yang dilakukan tentara Israel di Jalur Gaza merupakan genosida, menurut laporan internasional yang telah didokumentasikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement