Ahad 26 Jan 2025 18:27 WIB

Gelar Tunggal Putra Indonesia Masters 2025 Lepas, Jonatan Dikalahkan Kunlavut

Jonatan harus mengakui keunggulan Kunlavut Vitidsarn 21-18, 17-21, 18-21 di final.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah tunggal putra Thailand Kunlavut Vitidsarn pada final Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (26/1/2025). Jonatan Christie keluar sebagai runner-up setelah kalah rubber gim 21-18, 17-21, dan 18-21. 
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah tunggal putra Thailand Kunlavut Vitidsarn pada final Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (26/1/2025). Jonatan Christie keluar sebagai runner-up setelah kalah rubber gim 21-18, 17-21, dan 18-21. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia gagal mengamankan gelar juara tunggal putra Indonesia Masters 2025. Wakil Indonesia yang menembus partai puncak, Jonatan Christie, hanya bisa menjadi runner-up setelah dikalahkan pebulu tangkis Thailand Kunlavut Vitidsarn 21-18, 17-21, dan 18-21 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (26/1/2025).

Jonatan membuka laga final dengan angka perdana di gim pertama. Namun, tak membutuhkan waktu lama bagi sang juara dunia 2023 untuk segera mengungguli wakil tuan rumah.

Baca Juga

Meski sempat tertinggal beberapa kali, Jonatan tidak tergesa-gesa dan langsung mengejar lewat penempatan bola dan antisipasi yang lebih efektif.

Upaya itu membuahkan hasil dan kedudukan pun berimbang 9-9, sebelum akhirnya interval gim pertama direbut oleh Jonatan 11-9.

Selepas interval, Jonatan terlihat mengambil pendekatan yang lebih cermat dan agresif. Strategi itu pun membuahkan 2 angka beruntun dan memberikan kepercayaan diri lebih bagi sang wakil Indonesia.

Jonatan terus mempertahankan keunggulannya 17-11. Vitidsarn pun terus perlahan mengejar, tapi langkah Jonatan tidak terhentikan begitu saja. Ia meraih matchpoint dan akhirnya merebut kemenangan gim pertama 21-18.

Memasuki gim kedua, Vitidsarn mengubah pola dan ritme permainan sejak awal. Hal itu cukup menyulitkan Jonatan yang tertinggal cukup jauh 3-7, sebelum akhirnya sang wakil Thailand mengamankan interval gim kedua dengan skor 11-7.

Seusai interval, Jonatan terlihat cukup tertekan dengan strategi baru lawan. Ia terlihat kesulitan untuk meraih poin, sementara Vitidsarn semakin melesat dan unggul 14-7.

Di tengah momen intens tersebut, Jonatan perlahan-lahan dapat memperkecil margin poinnya dengan meraih empat angka berturut-turut.

Namun, upaya itu masih belum cukup untuk menghalau laju poin bagi Vitidsarn yang merebut gim kedua dengan skor 21-17 dan memaksakan adanya rubber game.

Persaingan ketat membuka jalannya gim pamungkas, dengan kedua pemain saling memperebutkan angka satu sama lain. Hanya saja, keunggulan tidak bertahan lama bagi Jonatan, sehingga Vitidsarn kembali mengamankan interval dengan skor 11-6.

Jonatan meraih dua angka selepas jeda gim ketiga, tapi peraih medali perak Olimpiade Paris 2024 tetap mampu mempertahankan dominasinya dengan unggul 14-11.

Jonatan kemudian mencoba bermain lebih sabar untuk mempersempit ketertinggalannya. Kedua pemain saling terlibat reli-reli panjang untuk mendapatkan angka demi angka.

Namun, langkah Jonatan untuk merengkuh gelar juara Indonesia Masters keduanya harus kandas setelah Vitidsarn menang 21-18.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton World Federation (@bwf.official)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement