REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) menilai bahwa penggunaan pagar bambu dengan teknis sederhana untuk menahan abrasi dan gelombang tsunami secara ekonomis dan berkelanjutan sungguh tidak meyakinkan. Sebelum diimplementasikan pada skala luas, secara teknis perlu dilakukan uji laboratorium untuk membuktikan efektivitasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Pembina MITI Mulyanto terkait dengan berdiri pagar laut di sepanjang 30 KM pesisir Tangerang.
Menurut Mulyanto, berdasarkan hasil diskusi terbatas ilmuwan dan pakar MITI dari BPPT dan BRIN Ahad (12/1/2025) disimpulkan bahwa untuk menahan abrasi pantai, penggunaan bambu memang dimungkinkan.
Namun perlu perlakukan khusus mengingat sifat bambu yang memiliki umur pakai terbatas, terutama jika tidak diawetkan. Pemeliharaan rutin diperlukan untuk mengganti batang bambu yang lapuk atau rusak.
"Pada kondisi gelombang besar, seperti tsunami dengan energi tinggi, pagar bambu tidak efektif, paling-paling hanya mampu untuk mengurangi sebagian kecil energi gelombang laut dan bukan sebagai solusi tunggal," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (24/1/2024).
Mulyanto menambahkan kekuatan struktur pagar bambu di laut dipengaruhi oleh kualitas bahan, metode pemasangan, desain struktur, dan kondisi lingkungan sekitar.
Ketika semua faktor ini dipertimbangkan dengan baik, pagar bambu mungkin dapat menjadi solusi yang efektif, ekonomis dan berkelanjutan untuk mitigasi abrasi pada kekuatan gelombang tertentu, terutama jika dipadukan dengan pendekatan ekosistem lainnya.
Kombinasi pagar bambu dengan vegetasi pantai seperti mangrove atau cemara laut dapat meningkatkan efektivitas mitigasi karena akar-akar vegetasi memberikan stabilitas tambahan pada substrat.
Mulyanto menilai dalam kasus pemasangan pagar bambu di pantai utara Laut Jawa terjadi hal yang kontradiktif. Di satu sisi dipasang pagar laut sederhana, yang katanya untuk menahan tsunami dan abrasi pantai sepanjang lebih dari 30 kilometer, sementara di Pulau Cangkir dan Pulau Cinta tidak jauh dari lokasi pagar laut bambu tersebut, terjadi abrasi pantai yang memprihatinkan.
View this post on Instagram