REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prawira Bandung harus mengakui rival utama mereka di IBL, yakni Satria Muda Pertamina. Prawira yang ketinggalan jauh pada dua kuarter awal bangkit dan mendekat, tapi tetap gagal menaklukkan tamunya di C-Tra Prawira Arena setelah takluk 76-80.
Yudha Saputera dan kawan-kawan, sejak kuarter pertama sampai ketiga, kesulitan untuk mengejar selisih poin yang diciptakan Abraham Damar Grahita dan penggawa Satria Muda lainnya. Selisih skor selalu di atas 10 poin.
Pelatih kepala Prawira Bandung David Singleton harus memutar otak. Ia memaksimalkan peran dari Stevan Neno untuk mencetak tiga angka, guna mengejar ketertinggalan.
Namun, instruksi dari Youbel Sondakh mampu membuat anak asuhnya tetap tampil stabil hingga akhir kuarter ketiga.
Pada kuarter terakhir atau keempat, Prawira menemukan momentum yang tepat untuk mempertipis selisih poin dan membalikkan keadaan.
Tetapi sayang, hingga detik-detik akhir perjuangan atau usaha pemain asing mereka John Murry II, tidak berhasil mengejar poin sehingga skor akhir berakhir untuk kemenangan tim tamu yaitu 76-80.
Prawira bukan menjadi satu-satunya tim tuan rumah yang takluk di kandang sendiri pada laga pembuka IBL 2025. Sebelum Prawira, Rans Simba Bogor lebih dulu takluk dari Kesatria Bengawan Solo 76-80 saat bermain di Gymnasium SV IPB, Bogor. Kemudian Rajawali Medan harus mengakui keunggulan Bali United Basketball 76-86 di GOR Universitas Medan.
Hanya satu tim tuan rumah yang berhasil mengamankan kemenangan, yakni sang juara IBL 2024 Pelita Jaya Jakarta. Mohamad Arighi tampil mengesankan dengan mencetak 19 poin dan 2 rebound, guna mengalahkan Dewa United 96-85.