REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Awal tahun menjadi momen istimewa bagi para pendaki Gunung Ciremai, terutama bagi mereka yang memilih jalur pendakian Trisakti Sadarehe di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Pasalnya, pada periode ini, jalur tersebut dihiasi oleh pemandangan yang memukau yaitu mekarnya bunga Edelweiss.
Gunung Ciremai kerap menawarkan daya tarik tersendiri bagi para pencinta alam. Namun, pendakian pada awal tahun melalui jalur Trisakti Sadarehe memberikan pengalaman lebih istimewa. Hamparan Edelweiss yang mekar di sepanjang jalur pendakian menciptakan lanskap yang begitu indah dan memanjakan mata.
"Bulan-bulan ini, (bunga) Edelweiss di jalur pendakian Trisakti Sadarehe lagi bagus-bagusnya," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Wilayah II Majalengka, Jaja Suharja Senjaya, melalui pesan singkatnya, Jumat (3/1/2025).
Hamparan bunga bernama ilmiah Anaphalis javanica itu bisa ditemukan di sepanjang jalur menuju puncak gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut. Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi jalur pendakian itu yang bisa dinikmati oleh para pendaki.
Selain itu, daya tarik lain di Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe juga berupa padang savana yang membentang pada ketinggian 2.670 mdpl, serta pemandangan matahari terbenam. Jaja menjelaskan, jalur pendakian Trisakti Sadarehe baru diresmikan pada 2023. Jalur tersebut merupakan jalur pendakian kelima di kawasan Gunung Ciremai.
Bahkan, meski terbilang baru, namun jalur tersebut langsung menjadi favorit para pendaki. Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah pendaki yang mendaki lewat jalur Trisakti Sadarehe dibandingkan empat jalur pendakian lainnya.
Ada lima jalur pendakian menuju puncak Gunung Ciremai yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Yakni, jalur pendakian Apuy dan jalur pendakian Trisakti Sadarehe yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka, serta jalur Palutungan, Linggarjati, dan Linggasana yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan.