Ahad 24 Nov 2024 12:06 WIB

Pendakian ke Gunung Ciremai Kembali Dibuka

Pendakian ke Gunung Ciremai sempat ditutup sementara sejak 28 Oktober 2024.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Qommarria Rostanti
Wisatawan menikmati pemandangan alam di objek wisata Terasering Panyaweuyan, Argapura, Majalengka, Jawa Barat. Destinasi wisata di terletak di salah satu lereng Gunung Ciremai.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wisatawan menikmati pemandangan alam di objek wisata Terasering Panyaweuyan, Argapura, Majalengka, Jawa Barat. Destinasi wisata di terletak di salah satu lereng Gunung Ciremai.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Pendakian ke Gunung Ciremai kini kembali dibuka. Sebelumnya, pendakian ke gunung tertinggi di Jawa Barat itu sempat ditutup sementara sejak 28 Oktober 2024.

Humas, Promosi dan Pemasaran, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai BTNGC, Ady Sularso mengatakan, pendakian ke Gunung Ciremai dibuka kembali mulai 22 November 2024. Hal itu berlaku untuk semua jalur pendakian.

Baca Juga

Adapun jalur pendakian menuju puncak Gunung Ciremai adalah jalur pendakian Palutungan, jalur pendakian Linggarjati, dan jalur pendakian Linggasana yang berada di Kabupaten Kuningan. Selain itu, jalur pendakian Apuy dan jalur pendakian Trisaksi Sadarehe yang terletak di Kabupaten Majalengka.

"Ya, jalur pendakian Gunung Ciremai resmi dibuka kembali," kata Ady, Ahad (24/11/2024).

Namun, pembukaan kembali jalur pendakian itu untuk pendakian dua hari satu malam. Sedangkan untuk pendakian satu hari (tektok), tidak diperbolehkan sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.

Untuk melakukan pendakian ke Gunung Ciremai, kata Ady, para pendaki wajib melakukan booking online di www.bookingciremai.menlhk.go.id. Setelah itu, melakukan registrasi ulang di basecamp dan mengikuti pemeriksaan kesehatan, pembayaran jasa pelayanan, safety talk dan pemeriksaan perlengkapan.

Pendaki juga hanya boleh berkemah pada transit camp yang ditentukan. Mereka juga harus membawa perlengkapan pribadi dan grup sesuai yang sudah ditentukan.

"Tidak melakukan hal-hal yang dilarang selama melakukan kegiatan pendakian," ujar Ady.

Selain itu, para pendaki juga mesti mengutamakan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kebersihan. Apalagi sekarang ini sedang marak tren pendaki tektok. "Jangan sampai hanya mengikuti tren dan tidak memperhatikan persiapan fisik dan mental," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement