Rabu 01 Jan 2025 19:43 WIB

Suplai Gas Rusia ke Eropa Lewat Ukraina Dihentikan

Kiev menolak perpanjang kontrak rute gas tertua Rusia ke Eropa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Baltic Sea Pipeline Link, di Lubmin, Jerman, Rabu, 20 Juli 2022. Eropa bersiap untuk kemungkinan bahwa pipa utama Nord Stream 1 yang membawa gas alam dari Rusia ke Jerman tidak akan dibuka kembali sesuai jadwal setelah perawatan rutin.
Foto: AP/Stefan Sauer/dpa
Pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Baltic Sea Pipeline Link, di Lubmin, Jerman, Rabu, 20 Juli 2022. Eropa bersiap untuk kemungkinan bahwa pipa utama Nord Stream 1 yang membawa gas alam dari Rusia ke Jerman tidak akan dibuka kembali sesuai jadwal setelah perawatan rutin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan energi milik Pemerintah Rusia, Gazprom, telah menghentikan ekspor atau pasokan gas mereka ke Eropa via Ukraina. Penghentian itu dilakukan Rabu (1/1/2025), pukul 08:00 waktu Moskow.

Rusia dan Ukraina menyepakati perjanjian transit gas yang harus diperbarui setiap lima tahun. Perjanjian terakhir berakhir pada 1 Januari 2025. Kiev menolak memperpanjang rute gas tertua Rusia ke Eropa tersebut karena masih terlibat konflik dengan Moskow.

Baca Juga

“Karena penolakan berulang dan jelas dari pihak Ukraina untuk memperbarui perjanjian ini, Gazprom kehilangan kemampuan teknis dan hukum untuk memasok gas untuk transit melalui wilayah Ukraina mulai 1 Januari 2025,” kata Gazprom lewat aplikasi perpesanan Telegram.

“Mulai pukul 08:00 waktu Moskow, pasokan gas Rusia untuk transportasinya melalui wilayah Ukraina tidak dilakukan," kata Gazprom dalam pernyataannya.

Rusia masih mengekspor gas melalui jaringan pipa TurkStream di dasar Laut Hitam. Pada hari yang sama Gazprom mengumumkan penghentian ekspor, Ukraina turut menyampaikan bahwa transit gas alam Rusia melalui wilayahnya telah dihentikan sejak pukul 07:00 waktu setempat. Kiev mengatakan penghentian itu dilakukan dengan alasan 'keamanan nasional'.

"Kami menghentikan transit gas Rusia. Ini adalah peristiwa bersejarah,” kata Menteri Energi Ukraina German Galushchenko.

Sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina pada Februari 2022, Uni Eropa berusaha mengurangi ketergantungan pasokan energi mereka dari Moskow. Karena hendak memboikot Rusia, perhimpunan Benua Biru akhirnya mencari berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Saat ini perang Rusia-Ukraina masih berlangsung. Belum ada tanda-tanda konflik tersebut akan berakhir dalam jangka waktu yang terprediksi. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement