Jumat 27 Dec 2024 19:00 WIB

Houthi Serang Bandara Ben Gurion, Sirene Meraung-Raung di Tel Aviv

Kelompok Houthi menjanjikan pembalasan atas serangan Israel ke Sanaa.

Pasukan keamanan mengepung dan memeriksa lokasi serangan roket di Ramat Gan, distrik Tel Aviv, Israel, Senin 18 November 2024.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Pasukan keamanan mengepung dan memeriksa lokasi serangan roket di Ramat Gan, distrik Tel Aviv, Israel, Senin 18 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Sirene meraung-raung di langit Tel Aviv menyusul serangan balasan kelompok Houthi dari Yaman pada Jumat (27/12/2024). Bandara Ben Gurion dilaporkan jadi sasaran serangan tersebut.

The Times of Israel melansir, untuk malam kelima dalam delapan hari terakhir, sirene dibunyikan di sebagian besar wilayah Israel tengah pada Kamis malam hingga Jumat dini hari. Ini setelah serangan rudal balistik lainnya oleh kelompok Houthi Yaman.

Baca Juga

Kelompok itu mengklaim telah menargetkan Bandara Ben Gurion. Proyektil tersebut dicegat di luar wilayah udara Israel, dan alarm diaktifkan karena takut akan potensi jatuhnya puing-puing, kata militer.

IDF menambahkan, tidak ada laporan dampak di bandara tersebut. Namun, kedatangan penerbangan dilaporkan dihentikan selama 30 menit. Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan 18 orang terluka ringan saat bergegas menuju tempat perlindungan bom, dan dua orang menderita serangan kecemasan akut.

Houthi mengklaim bahwa “rudal tersebut berhasil mencapai targetnya meskipun ada sensor musuh, dan operasi tersebut mengakibatkan korban jiwa dan terhentinya navigasi di bandara.”

Selain itu, Houthi mengklaim telah melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap “target penting” di wilayah Tel Aviv. Tidak ada laporan mengenai drone yang mencapai Israel dari Yaman dalam beberapa hari terakhir.

Houthi juga mengatakan bahwa mereka telah menargetkan sebuah kapal kontainer di Laut Arab dengan beberapa drone. Kelompok itu bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka terhadap Israel “sampai agresi terhadap Gaza berhenti dan pengepungan dicabut.”

Pada Kamis, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang sasaran-sasaran Houthi di sepanjang pantai barat Yaman dan wilayah yang lebih dalam di negara itu, termasuk “infrastruktur yang digunakan oleh rezim teror Houthi untuk kegiatan militernya” di Bandara Internasional Sanaa, dan pembangkit listrik Hezyaz di luar ibu kota yang dikuasai Houthi.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan pemboman itu terjadi ketika dia hendak naik pesawat di Sanaa, melukai seorang awak pesawat. Anggota kru tersebut menderita luka serius tetapi sekarang dalam masa pemulihan di rumah sakit, kata juru bicara WHO pada hari Jumat.

Houthi telah meluncurkan lebih dari 200 rudal dan 170 drone ke Israel pada tahun lalu, menurut IDF. 

Jumat pekan lalu, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menghantam kota Tel Aviv di jantung Israel, melukai sedikitnya 16 orang. Militer Israel mengakui sistem pertahanan udara mereka gagal mencegat rudal tersebut.

Kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka menembakkan “rudal balistik hipersonik” bernama “Palestina 2” ke wilayah Israel. Rudal itu jatuh di “wilayah Jaffa yang diduduki” di selatan kota pesisir tersebut. Jaffa adalah nama lama Tel Aviv saat belum dijajah Israel.

“Rudal tersebut mencapai sasarannya secara akurat, dan sistem pertahanan serta intersepsi gagal mencegatnya,” kata juru bicara Houthi Yahya Saree dalam pidato yang disiarkan televisi dilansir Aljazirah, Sabtu. Saree mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap “pembantaian terhadap saudara-saudara kita di Gaza”, serta agresi Israel terhadap negara kami”.

Militer Israel kala itu mengkonfirmasi bahwa sebuah rudal yang berasal dari Yaman berhasil mencapai Israel bagian tengah semalam. “Usaha intersepsi tidak berhasil,” bunyi pernyataan itu dilansir the Times of Israel.

Israel saat ini memiliki tiga lapis pertahanan udara yang diklaim paling canggih di dunia, yakni Arrows, Iron Dome dan David's Sling. Kegagalan pertahanan berlapis itu mematahkan klaim kedigdayaan militer Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement