Jumat 13 Dec 2024 19:52 WIB

Mega Ungkap Momen Sri Mulyani Menangis, Begini Unggahan di Akun Instagram Srimul

Srimul menjadi menteri keuangan di tiga era presiden.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang kedua di kantor pusat PDIP, Kamis (22/8/2024).
Foto: Rizky Suryarandika
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang kedua di kantor pusat PDIP, Kamis (22/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkap momen pribadi menteri Kabinet Merah Putih, Menkeu Sri Mulyani. Momen yang diungkap Mega adalah saat Srimul (sapaan Sri Mulyani) mau menerima jabatan menkeu lagi di kabinet Presiden Prabowo Subianto. 

Mega menceritakan pertemuannya dengan Srimul terkait lamaran Presiden Prabowo. Seperti diketahui, ini adalah jabatan menkeu Srimul di tiga era Presiden yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Joko Widodo, dan Presiden Prabowo Subianto.

"Kasihan Mbak Ani (Sri Mulyani), dia waktu ketemu saya (bertanya) 'Ibu kenapa bu kenapa saya disuruh jadi lagi?' Coba kasihan tidak?" ujar Megawati di acara Peluncuran Buku Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024). Megawati sempat berpidato mengomentari peluncuran buku tersebut.

Mega menggambarkan bahwa ia membujuk Srimul untuk menerima jabatan itu. "Mbak (Srimul) demi bangsa negara, nuwun sanget. Sudah dia diem. Terus dia (Srimul) bilang 'Aku waktu di bilang gitu, aku pergi ke kuburan orang tua, aku nangis'," ujar Mega, menirukan percakapan tersebut.

Bilamana peristiwa ini terjadi maka itu sebelum 15 Oktober kemarin. Srimul di akun instagram resminya @sminindrawati, sepekan sebelum pemanggilan menteri ke kediaman Prabowo di Kertanegara, mengunggah momen ia nyekar di makam kedua orang tuanya di Semarang. "Nyekar Bapak dan Ibu Satmoko. Maturnuwun dan bersyukur atas kasih sayang dan didikan beliau. Al-Fatihah untuk beliau berdua. Sumeleh Sabar Ridho Ikhlas. Sangkan Paraning Dumadi."

Megawati menilai, saat ini memang belum ada sosok menteri keuangan yang sekaliber Srimul. Uniknya, Srimul masuk pemerintahan awalnya bukan di posisi menkeu.
 
Di periode pertama Presiden SBY, Srimul diplot di kursi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sementara menkeu saat itu dipegang Jusuf Anwar. Pada 2005, SBY merombak kabinetnya, menggeser Srimul ke kursi menkeu. Jusuf Anwar dijadikan duta besar di Jepang.
 
Di periode kedua SBY, Srimul kembali duduk di kursi menkeu. Namun di tengah perjalanan mencuat skandal Bank Century, Srimul keluar dari kabinet, menjadi direktur Bank Dunia. Jabatan menkeu diduduki Agus Martowardojo, eks bankir Mandiri dan gubernur Bank Indonesia dan kemudian Muhammad Chatib Basri. 
 
Di era Presiden Joko Widodo, Srimul pada awalnya bukan pilihan utama menkeu. Karena Presiden Jokowi mendudukkan Bambang Brodjonegoro di kursi itu selama hampir dua tahun. Pada perombakan kabinet kedua kalinya, barulah Presiden Jokowi memasukkan Srimul lagi ke pemerintahan. 
 
Yang menarik adalah di periode kampanye Prabowo Subianto, nama Srimul sempat tenggelam. Dalam beberapa kesempatan, Srimul bahkan sudah menyatakan pamit, seperti di Komisi 11 DPR dan staf Kemenkeu. Partai Gerindra memang sempat memasukkan Thomas Djiwandono sebagai wakil menkeu. Ini yang dikira publik akan mengambil kursi menkeu dari Srimul. Namun pada akhirnya, Prabowo mempercayakan urusan anggaran dan keuangan negara ini pada Srimul.
 
Kembali di acara peluncuran buku Todung, Mega juga mengatakan sampai bertanya kepada Boediono, eks menkeu dan eks wakil presiden.
 
"Coba pikir, siapa orang yang mengerti keadaan keuangan? Boleh sebut nama ke saya. Saya cari sampai pusing! Panggil Pak Menkeu saya, Pak Boediono, Saya diskusi: 'Tolongin siapa kira-kira bisa diusulkan sebagai menkeu?' (Boediono jawab) 'Waduh aku yo sudah mikir mba, pusing aku' aku tambah pusing, artinya apa?" kata Mega berseloroh.
 
Ia melanjutkan, "Kalau tidak kejadian, bayar utang, tanya saja sendiri, terus terang saya dag dug duag dug, gawat."

sumber : Rilis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement